Last Updated on December 23, 2015 by
GILAMOTOR.com – Bro en sis pasti sering dengar atau bahkan jadi pelakunya, menggunakan oli mesin mobil untuk mesin motor. Hasilnya?
Komentar yang keluar dari penggunanya memang tak ada masalah apa-apa, semua berjalan normal. Tapi sesungguhnya yang terjadi di dalam ruang mesin berbeda antara pengguna oli mobil dan motor.
Dikatakan Product Development Team Leader Evalube, Erwan Bambang Kresna, pada prinsipnya, motor khususnya motor bebek dan sport membutuhkan aditif anti wear untuk mencegah terjadinya slip pada kopling. Sementara pada oli mobil tidak terdapat aditif ini.
“Secara formulasi aditif, tentunya berbeda antara oli untuk mobil dan motor,” jelar Erwan.
“Perbedaan formulasi aditif yang dimaksud adalah formulasi baik secara kandungan dan jumlah kandungan yang dibutuhkan, karena secara karakter mesin dan putaran mesin antara mobil dan motor berbeda. Maka hal ini terlihat dari sisi harga per liter, pasti oli mobil lebih tinggi dibandingkan dengan oli motor,” tambah pria ramah itu.
Baca artikel lain :ÂÂ
Pahami Spesifikasi Oli, Apa Itu API dan SAE
Evalube Dukung Lahirnya Komunitas Yamaha NMax di Solo
Evalube Scootic MX, Cocok Untuk Skutik Usia 2 Tahun Ke Atas
Karena itu, jika oli mobil digunakan untuk mesin motor dalam jangka panjang, akan menimbulkan beberapa masalah di kemudian hari seperti kopling slip.
“Penggunaan jangka panjang pada motor bebek atau sport, akan timbul slip pada kopling karena tidak ada aditif anti wear dan karena ada aditif yang tidak diperlukan pada mesin motor bebek atau sport (friction modifier), aditif dalam jumlah yang ada pada oli mobil akan menimbulkan kerak pada mesin,” tegasnya.
Itu artinya, ada kandungan aditif yang diterima mesin motor padahal mesin itu tak membutuhkannya. Jika aditif yang tak dibutuhkan itu terus diberikan dalam jangka waktu yang lama, jelas akan memengaruhi kinerja mesin motor.