Last Updated on November 6, 2017 by Bang Gilmot
GilaMotor.com – Cucuran keringat masih menemani perjalanan Bang Gilmot menuruni bukit tertinggi Pulau Padar. Meskipun nggak lagi melewati bebatuan tajam dan berpasir, kaki masih terasa gemetar lantaran kelelahan mendaki bukit. Bahkan Bang Gilmot sempat dibantu oleh beberapa turis asing saat akan melewati barisan batu yang cukup curam. Bulenya cakep bro! Heheheee.
Tiba di pantai, sembari menunggu sekoci dan rombongan yang masih di atas. Bang Gilmot disapa oleh para penghuni Pulau Padar yakni elang dan gagak. Mereka berputar-putar dan sesekali menukik ke dalam air untuk menyambar mangsanya. Nggak lama jemputan Bang Gilmot pun tiba.
Sesuai jadwal, rombongan akan bermalam di atas kapal Gilmoters. Kedua kapal pun langsung bertolak menuju titik bermalam. Menurut pemandu, lokasi kami bermalam di antara pulau Padar dan Pulau Komodo. Titik ini dipilih karena esok harinya kami akan menyambangi pulau Komodo, Gilmoters. Supaya dekat mungkin.
Bermalam di kapal diisi dengan kegiatan seru Gilmoters. Mulai dari bercengkrama dengan para peserta hingga memancing. Sayangnya Bang Gilmot belum beruntung mendapatkan satu ekor ikan pun, padahal awak kapal berkali-kali dapat. Sepertinya Bang Gilmot nggak bakat nih.
Keesokan paginya rombongan Melejit Bareng Evalube melanjutkan eksplorasi ke Taman Nasional Loh Liang di Pulau Komodo. Sambil sarapan di atas kapal, rombongan begitu menikmati perjalanan yang memakan waktu satu jam ini. Bisa dibilang antusias karena di taman nasional tersebut, ukuran komodonya lebih besar dibandingkan yang ada di pulau Rinca.
Dan benar saja Gilmoters. Belum lama masuk ke dalam hutan pulau Komodo, rombongan disambut dengan seekor komodo yang berukuran cukup besar yang sedang berjalan di jalan setapak. Dengan komando dari ranger, rombongan dengan hati-hati mengikuti si hewan yang punya liur beracun ini Gilmoters. Di tengah perjalanan, kami beserta komodo besar ini berpapasan dengan seekor komodo lain.
Para ranger pun meminta rombongan akan menjauh, karena diprediksi kedua komodo ini akan bertarung. Sayangnya, komodo yang dari arah berlawanan memilih untuk pergi daripada bertarung. Padahal rombongan sudah sangat antusias loh Gilmoters.
“Biasanya sih kalau berpapasan seperti ini akan bertarung, tapi berhubung bukan musim kawin makanya salah satunya pergi. Atau memang komodo yang satu itu lebih besar, jadi yang kecil memilih pergi,” ujar salah seorang ranger.
Nggak hanya bertemu dengan dua komodo, selama perjalanan menyusuri hutan di pulau ini terhitung rombongan melihat empat ekor komodo. Selain komodo, di hutan ini juga dihuni berbagai macam hewan lain yang Bang Gilmot temui. Seperti ayam hutan, rusa, burung pergam hijau, gagak hingga burung kepodang.
Nggak lama kami berada di pulau eksotis ini Gilmoters. Pasalnya perjalanan kembali dilanjutkan menuju salah satu pulau terkenal di wilayah ini yakni Pink Beach. Sesampainya di pantai berpasir merah muda, rombongan langsung menikmati keindahan terumbu karang di sekitar pantai.
Setelah puas snorkeling di Pink Beach, rombongan bertolak menuju Manta Poin. Namun untuk mempersingkat waktu, proses melihat manta terhitung singkat Gilmoters. Meski sebentar, rombongan beruntung bisa melihat manta dan beberapa ekor lumba-lumba.
Trip Melejit Bareng Evalube ini pun makin berwarna ketika perjalanan pulang ke Labuan Bajo dari Manta Poin. Wajah-wajah para peserta otomatis berubah tegang, pasalnya cuaca tiba-tiba berubah Gilmoters. Hujan lebat disertai angin kencang menghadang kami. Namun seperti yang Bang Gilmot katakan di Melejit Bareng Evalube : Ekplorasi Surga di Nusa Tenggara Timur (Part 1), kapal Ombeng terbukti tangguh. Kapal yang mengangkut seluruh rombongan Melejit Bareng Evalube ini ngga begitu kesulitan menhadapi badai tersebut Gilmoters.
“Ini belum seberapa, paling sekitar 10 persen. Karena ada badai yang lebih besar. Apalagi kalau musim angin muson,” ujar Kapten Musa dengan santai.
Sesampainya di pelabuhan, rombongan ngga langsung menuju hotel. Kami terlebih dahulu mampir ke salah satu coffee shop dan makan malam di salah satu tempat makan yang cukup terkenal di Labuan Bajo. (Okz)