Photo: Yamaha MotoGP
1
2925

Marquez dan Lorenzo vs Rossi jadi Lembar Hitam Kejuaraan MotoGP

Last Updated on October 27, 2015 by

GILAMOTOR.com – Ketegangan antara Valentino Rossi dan Marc Marc Marquez yang diduga melibatkan Jorge Lorenzo, memberi dampak negatif. Tindakan mereka dianggap mencoreng sekaligus menjadi lembar hitam dalam catatan kejuaraan MotoGP.

Hal ini diungkap langsung oleh Carlo Pernat, Manager Race Direction. “Kami memiliki halaman yang mungkin paling hitam di kejuraan ini. Kejuraan ini (MotoGP) telah mencapai karma tertentu yang merupakan promosi untuk olahraga kami dalam 20 tahun ke depan dan ini bukanlah gambaran dari apa segala pengalaman yang sudah kami lakukan,” katanya.

Pernat menilai duel Rossi dan Marquez itu sangat salah. Keduanya salah, Rossi dan Marquez sudah membunuh kejuraan ini. Perilaku mereka tidak bisa diterima,” sesal Pernat melalui GPOne.

“Sikap marquez sembrono. Rossi menyerangnya meskipun tidak harus melakukan apa-apa dalam perebutan gelar juara. Dia melakukannya di dalam dan luar balapan dengan perilaku tidak sportif,” tambah Pernat.

Pernat menilai apa yang terjadi pada akhir saat balapan itu merupakan buah dari komentar Rossi pada konferensi pers. Saat itu, Rossi membuat Marquez terpojok dan membuat keadaan menjadi lebih buruk. Wajar jika kemudian anak ini (Marquez) meradang.

Pun demikian dengan pernyataan Lorenzo usai balapan. “Untuk apa dia mengatakan pendapat soal isu yang melibatkannya. Dia bisa melakukannya tanpa itu,” sahut Pernat lagi.

Lebih lanjut, Pernat justru menghargai sikap Dani Pedrosa di MotoGP Sepang. Pebalap yang sering diremehkan itu bertarung dengan kuat dan bersih serta tidak pernah kontroversi. Kami berhutang kepadanya. Dia menang, tapi kehilangan yang lainnya,” tutup Pernat.

Seperti diketahui, Pedrosa adalah juara di seri 17 itu. Namun, aksinya seoalh tak dilirik lantaran perbincangan seputar Rossi, Marquez dan Lorenzo terus saja bergulir. Semoga para pebalap MotoGP tetap bisa menjaga sportifitas yang harusnya diagungkan di setiap cabang olahraga.