Last Updated on November 28, 2012 by
GILAMOTOR.com. – Keberadaan klub dan komunitas motor kini bukan sekedar tempat kumpul mencari teman baru, berbagi ilmu dan pengalaman, tapi anggota klub dan komunitas juga punya tanggung jawab sosial kepada masyarakat khususnya di bidang keselematan berkendara.
Maraknya aksi kejahatan yang dilakukan oleh anggota geng motor, membuat keberadaan klub dan komunitas motor dipandang negatif oleh masyarakat. Padahal jelas ada perbedaan yang sangat jauh di antara keduanya.
Karena itu, klub dan komunitas motor harus bisa mencerminkan citra positif untuk mengikis anggapan miring tentang klub dan komunitas motor.
“Masyarakat gak peduli apakah itu klub atau komunitas resmi yang terbagung di bawah naungan IMI dan Kepolisian atau bukan, selama aksi yang dilakukan di jalan raya dinilai mengganggu ketenangan orang lain seperti konvoi yang terkesan arogan, tak mau ngalah, ugal-ugalan, mereka pasti menganggap bahwa itu adalah geng motor,†ucap Gilmoters Surabaya ini.
“Karena itu, klub dan komunitas harus punya peran positif di masyarakat seperti mensosialisasikan safety riding, memberi contoh berkendara yang baik,†tambah lelaki yang biasa disapa Mamad Brutukulinu ini.
Dalam mengkampanyekan safety riding, tambah Mamad, bisa dimulai dari aksi sederhana yaitu menerapkannya mulai dari diri sendiri kemudian bersama klub dan komunitas dalam berkendara sehari-hari maupun turing.
“Kadang ada oknum anggota komunitas yang tak mencerminkan hal itu. Nah, kalau sudah begitu kita coba tegur baik-baik.â€
Gilmoter yang berdomisili di Jl. Pandigiling, Surabaya, ini juga aktif di Skywave Owners Club (SOC) Surabaya. Dia  berharap bahwa klub dan komunitas benar-benar bisa menjadi contoh positif bagi masyarakat dan mampu memberi andil besar dalam menurunkan angka kecelakaan yang semakin memperihatinkan.
“Saya berharap klub dan komunitas ini bisa menjadi contoh positif bagi masyarakat, dan punya andil besar dalam menurunkan angka kecelakaan yang terus meningkat, †harap nya.
