Last Updated on November 10, 2015 by
GILAMOTOR.com – Perkembangan dunia modifikasi di Indonesia semakin pesat. Melalui Honda Modif Contest [HMC] 2015 PT Astra Honda Motor [AHM] membawa 1181 modifikator berkompetisi di helatan modifikasi terbesar di Indonesia.
Mengusung tema We Create We Ride, dari 1181 modifikator yang berkopetisi tersaing 88 finalis dengan 11 national winner dan 3 national champions di HMC 2015.
Di tahun 2016, AHM telah mempersiapkan HMC yang lebih besar dengan tema “Creat Your Own Bike, Ride Crossing the Border, We Create We Ride.”
“Tak hanya kreasi, modifikator di ajang HMC juga diharuskan motor hasil modifikasi mereka laik jalan untuk memastikan keselamatan berkendara penggunanya. Motor yang diikutsertakan harus lolos uji coba pada sesi scrutineering,” ujar ujar GM Marketing Planning & Analysis AHM Agustinus Indraputra.
Indraputra juga meyakini ajang modifikasi ini mampu melahirkan keragaman gaya modifikasi sesuai karakter di daerahnya masing-masing dan menginspirasi insan modifikator Tanah Air lainnya untuk semakin berkarya melalui motor-motor Honda yang memang sudah terbukti mudah dimodifikasi.
Melaui HMC, Lulut Wahyudi selaku juri HMC berharap akan menemukan aliran modifikasi khas Indonesia mengingat kultur dan budaya Indonesia begitu luas dan beragam. “Sekarang orang tak hanya berkiblat pada Thailand, Jepang, mereka sudah bangga bahwa kita punya sesuatu yang mereka [negara lain] tak punya dan itu bisa kita anggap sebagai kekayaan dunia kustom indonesia,” terang Lulut.
Memang, lanjut Lulut, terlalu dini untuk menemukan sebuah tren yang dibilang sebagai aliran modifikasi Indonesian Style, butuh waktu panjang menemukan itu. Jelas terlalu dini untuk melihat atau menilai acara ini akan menemukan sebuah tren. Tapi seiring berjalannya waktu, boleh jadi karya para modifikator Indonesia akan jadi sebuah tren yang bisa disebut sebagai Indonesian Style.
“Yang kita butuhkan adalah support dari HMC, juri dan semua pihak termasuk media atas apa yang sudah kita gulirkan kelak akan menjadi sesuatu,” sambung Lulut.
Berkaca pada Jepang dengan acara kontes modifikasi tahunan Mooneyes Yokohama Hot Rod Custom Show nya, setidaknya butuh waktu 24 tahun. Sementara Indonesia sendiri sebelumnya masih banyak terpengaruh oleh aliran modifikasi Jepang dan Thailand.
“Kalau ditanya seberapa besar keberhasilan acara ini menciptakan sebuah tren di indonesia, Saya rasa terlalu early. Karena Jepang sendiri butuh 24 tahun,” tegas Lulut.
Seiring berjalannya waktu dan semakin berkembangnya kemampuan para modifikator Indonesia dimana Indonesia sendiri sangat kaya akan budaya dan kultur, diharapkan akan membentuk karakter dan ciri khas tiap daerahnya. Harapannya tak hanya muncul Indonesiaan Style saja, tapi akan muncul aliran modifikasi dari tiap daerah.
“Tak menutup kemungkinan akan muncul Javanese Style, Bali Style, Batak Style dan sebagainya. Indonesia itu luas, punya kultur luas, yoo masak terfokus sama satu style dan terus dijadikan acuan,” pungkas Lulut.