Last Updated on April 13, 2024 by Admin Gilmot
Beberapa wilayah di Indonesia menjadi langganan terjadinya banjir. Salah satu yang terancam terdampak atau rusak saat banjir adalah kendaraan bermotor, termasuk motor.Â
Apabila memungkinkan, baiknya sepeda motor memang jangan digunakan untuk menerjang banjir. Jika ada alternatif jalan lain, pilih jalan yang aman dari banjir agar komponen sepeda motor aman.Â
Akan tetapi, dalam keadaan darurat menerjang banjir dengan sepeda motor kadang tak bisa dihindari. Jika sudah demikian, maka pemilik sepeda motor harus waspada. Pasalnya, sepeda motor yang digunakan untuk menerjang banjir bisa berisiko mengalami berbagai masalah.Â
Salah satu kondisi yang bikin banyak pemilik motor penasaran adalah munculnya asap putih saat motor menerjang banjir. Asap putih ini dikhawatirkan menjadi tanda adanya kerusakan.Â
Tetapi ternyata, fenomena munculnya asap putih pada sepeda motor saat digunakan untuk menerjang banjir tergolong bukan sebuah masalah serius. Asap ini muncul karena reaksi dari knalpot yang panas dan digunakan di tempat berair.Â
Meski demikian, perlu dipahami bahwa sepeda motor baiknya hanya menerjang banjir yang tingginya tak melebihi seperempat diameter roda. Jika nekat menerjang banjir tinggi bisa menyebabkan motor mogok atau water hammer, kondisi ini yang bisa merusak mesin.Â
Untuk motor yang terlanjur mogok setelah digunakan untuk menerjang banjir disarankan untuk tidak langsung dihidupkan. Baiknya air yang terjebak di ruang bakar dikeluarkan lebih dulu. Bawa motor ke bengkel agar teknisi bisa mengecek lebih lanjut sebelum mencoba menyalakan mesin agar mesin tetap aman.Â
Pastikan, cuci motor dan lap hingga kering setelah motor digunakan untuk menerjang banjir. Pastikan tak ada air kotor atau lumpur yang tertinggal karena bisa menyebabkan karat.