Last Updated on August 16, 2024 by Admin Gilmot
Ketika kelistrikan bermasalah, tak sedikit pemilik motor yang menuduh aki yang menjadi penyebabnya. Padahal selain aki ada komponen lainnya yang terbilang penting, yakni rectifier regulator. Dari namanya mungkin terdengar asing, tapi komponen ini lebih dikenal dengan sebutan kiprok.
Apa itu Kiprok?
Kiprok sendiri memiliki fungsi untuk menahan dan menstabilkan arus listrik yang dihasilkan oleh alternator atau spul. Selanjutnya, listrik lalu diteruskan ke aki. Saat kiprok mengalami kerusakan, maka sistem kelistrikan juga dijamin bermasalah.
Tugas kiprok pada sistem kelistrikan adalah mengubah arus listrik bolak-balik (AC/Alternating Current) menjadi arus listrik searah (DC/Direct Current), lalu disimpan di aki. Dengan kata lain, kiprok bertugas untuk menyuplai arus listrik untuk pengisian ke aki.
Kiprok juga akan menstabilkan arus dan tegangan dari spul sebelum diteruskan ke aki. Sebab, arus yang akan masuk ke aki harus sesuai dengan kebutuhan motor, tidak boleh terlalu besar atau terlalu kecil.
Jika arus listrik terlalu besar, maka aki akan mengalami yang namanya overcharge. Sebaliknya, jika arus listrik terlalu kecil, maka akan membuat aki menjadi tekor atau soak. Kerusakan pada kiprok biasanya terjadi pada motor yang sering dimodifikasi kelistrikannya, seperti menambahkan lampu atau aksesori lainnya yang membutuhkan asupan listrik.
Untuk mendeteksi kerusakan kiprok pada motor zaman sekarang, bisa diketahui dengan kondisi aki yang menjadi cepat tekor atau soak. Meskipun, aki masih dalam kondisi baru.
Sementara pada motor lawas yang sistem penerangannya masih mengandalkan spul, bisa dilihat dari intensitas cahaya yang dihasilkan oleh lampu depan. Jika saat putaran mesin atau rpm tinggi, tapi cahaya yang dihasilkan masih redup atau bahkan membuat bohlam putus, maka kemungkinan kiprok mengalami kerusakan. Sebab, kiprok juga berfungsi untuk membuat stabil arus dari spul.
Pada motor zaman sekarang yang sudah menggunakan teknologi injeksi, sebaiknya tidak menyepelekan masalah kelistrikan tersebut. Jika tidak ada asupan listrik yang baik, maka injektor bahan bakar yang membutuhkan tenaga listrik tidak dapat bekerja secara maksimal. Sehingga, muncul potensi motor mengalami mogok.
Fungsi Kiprok
Kiprok atau yang biasa disebut rectifier regulator berpengaruh terhadap awet atau cepat rusaknya sebuah aki. Selain itu, komponen inilah yang biasanya harus diperiksa saat terjadi masalah pada kelistrikan motor dan pengapian.
Sepeda motor dibekali dengan berbagai perangkat yang membuatnya bisa berjalan dengan baik. Agar mesin motor bisa nyala atau hidup tentu harus dibantu dengan perangkat lain seperti kelistrikan agar busi bisa membakar udara dan bensin.
Pada perangkat kelistrikan tidak hanya dibekali dengan aki, cdi atau spul saja, tapi masih ada kiprok yang membantu kerja dari kelistrikan terutama untuk mengisi daya aki.Â
Namun fungsi utama dari rectifier regulator adalah untuk menjaga atau menstabilkan arus dan tegangan yang mengalir dan selanjutnya dialihkan ke aki. Jika arus yang mengalir ke aki terlalu besar bisa menyebabkan kondisi over charge. Begitu juga ketika arus yang mengalir ke aki terlalu kecil maka akan menyebabkan aki jadi tekor.
Selain memiliki fungsi tadi, kiprok masih memiliki fungsi lain yaitu mengubah arah arus menjadi satu arah. Arus AC (Alternating Current) yang dihasilkan oleh spul ini kemudian diubah menjadi arus jenis DC (Direct Current). Hal ini terjadi karena arus yang masuk ke aki harus dalam keadaan arus DC.
Begitu juga dengan arus listrik yang disalurkan ke lampu depan. Rectifier regulator bertugas untuk menjaga arus listrik yang masuk kedalam lampu depan. Jika tidak ada regulator ini, maka ketika arus masuk ke lampu depan, lampu akan langsung putus lantaran arus yang dialiri dari spul sangat besar.
Ketika produk kiprok sudah mulai rusak ada beberapa gejala yang muncul seperti lampu depan mulai putus. Hal tersebut disebabkan oleh kiprok sudah tidak bisa menahan arus yang akan disalurkan ke lampu depan. Jika lampu motor kalian sering putus, maka kalian harus segera melakukan pengecekan tegangan. Umumnya sebuah sepeda motor memiliki tegangan lampu sekitar 12-14 volt.
Selain lampu yang sering putus, gejala lain yang ditimbulkan adalah tegangan pada aki sering habis yang mengakibatkan aki tekor. Hal tersebut disebabkan oleh kiprok tidak bisa memberikan pengisian kembali ke bagian aki.Â
Selain itu ketika mulai rusak, ada gejala yang timbul seperti motor tiba-tiba saja mati. Hal tersebut disebabkan oleh komponen yang membutuhkan listrik tidak mendapat pasokan listrik dengan baik. Matinya motor tersebut disebabkan oleh kiprok regulator tidak bisa memberikan arus listrik kebagian aki.
Jika kalian menemukan gejala-gejala tersebut sebaiknya kalian segera memeriksa kondisi kiprok motor kalian.