GilaMotor.com – Selain motor matic, motor-motor Honda menggunakan rantai dan gir sebagai bagian dari sistem penggeraknya. Gir dan dan rantai berfungsi menyalurkan tenaga dari mesin ke roda. Seiring waktu berjalan maka kondisi komponen ini bisa menurun. Pengguna pun dituntut mengetahui kapan waktunya untuk ganti gir dan rantai.
Para pengguna motor bebek atau sport, pernahkan mendengar bunyi yang cukup mengganggu dari sektor rantai? Jika pernah, itu artinya rantai butuh perawatan. Bisa dengan melumasi atau mengatur lagi kerenggangannya.
Gejala tersebut belum berarti rantai harus diganti. Tapi sebaiknya kita juga rutin mengecek kondisi rantai dan gir. Jaga-jaga bila ternyata muncul keausan. Bagaimana caranya? Mari kita bahas satu per satu.
Mengecek kondisi rantai motor
Cara gampang mendeteksi keausan pada gir motor bisa disimak dari kondisi fisiknya. Bila mata gir terlihat sudah begitu runcing, berarti itu sudah waktunya gir diganti.
Belum yakin juga? Kalian bisa memastikannya dengan cara menggoyangkan bagian rantai yang menempel ke gir belakang. Jika rantai bisa digoyangkan dan terasa sangat longgar maka itu adalah tanda-tanda gir sudah aus.
Cara terakhir yang bisa kalian untuk memastikan kondis rantai dan gir ialah dengan mengecek kerenggangannya. Cukup dorong rantai yang berada di bawah, dekat swing arm degan jari. Jika sudah longgar, padahal sudah ditarik mentok ke belakang maka bisa dipastikan kamu perlu menggantinya.
Jangan tunda ganti rantai
Interval penggantian gir dan rantai biasa setiap 25.000 km. Namun, hal ini tergantung dari cara pemakaian motor itu sendiri. Bila waktunya, jangan tunda-tunda waktu penggantian karena bikin berkendara tak nyaman.
Efek yang juga bisa dirasakan tarikan motor jadi merosot. Sialnya lagi, bisa-bisa rantai lepas di tengan perjalanan. Selalu pilih juga komponen suku cadang asli Honda guna menjamin kualitasnya.