Last Updated on May 9, 2018 by Bang Gilmot
Gilamotor.com – Sebanyak 211 starter turun berlaga dalam putaran kedua Yamaha Sunday Race 2018 yang berlangsung di sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat (6/5) lalu, Gilmoters. Dan dari total 10 kelas yang dibuka, ada satu kelas baru yang diperuntukan bagi rider pemula yakni R25 Comm B beginer yang cukup diminati.
Tercatat ada 25 starter yang berlaga dalam kelas khusus pembalap yang masih ‘hijau’ pengalaman balapnya. Mereka berasal dari berbagai komunitas Yamaha di wilayah Jakarta, Jawa Barat dan Banten yang tergabung dalam Yamaha R25 Owners Indonesia (YROI), Cornering Indonesia, Yamaha R25 Rider Club Indonesia (YARRCI) dan Yamaha Riders Federation Indonesia (YRFI).
(Baca Juga : Bikers Jayapura Ambil Bagian Dalam YSR 2018 Putaran Kedua)
“Yamaha selalu melakukan improve untuk mengakomodir keinginan teman-teman komunitas. Seperti juga kelas R25 Comm B Beginner yang dikhususkan untuk pembalap-pembalap baru yang ingin balapan di Sentul. Jadi kita selalu meningkatkan penyajian balapan Yamaha Sunday Race dari waktu ke waktu,“ terang Kadek Suma, Divisi Motor Sports PT Yamaha Indonesia Motor Manufaturing (YIMM).
Dalam kelas R25 Comm B Beginer ini para peserta nggak hanya sekedar ngegas Yamaha R25 saja, Gilmoters. Pasalnya para peserta juga mendapat pembelajaran dan komunikasi yang konsisten selama putaran kedua ini. Sehingga mereka dapat mempertajam catatan waktunya.
Seperti yang dilakukan oleh Habil Yusuf Ibrahim dari tim Yamaha R25 Owners Indonesia yang merebut pole-position dengan waktu tercepat 1 menit 58,751 detik dengan kecepatan rata-rata 119,7 km/jam.
Padahal saat putaran awal, Habil Yusuf Ibrahim mengukir waktu 2 menit 03,029 detik dan berada di deretan ke-3. Untuk waktu tercepat saat seri pertama dipegang Rafli Yazid Erfandi yang menorehkan waktu 2 menit 02,355 detik. Jadi semakin tajam sekitar 3,6 detik. Perubahan yang sangat drastis atau luar biasa.
Memang pihak PT YIMM nggak sekedar menyajikan sarana balapan di sirkuit Sentul ini Gilmoters. Karena ada langkah edukasi yang diberikan dengan fasilitas Riding Analyzer. Dengan demikian komunitas dapat mengetahui dan memahami dimana letak kekurangannya dalam konteks racing line, titik pengereman dan cornering. Data ini yang kemudian dipelajari dan diterapkan dalam setiap tahap balapan untuk bisa meraih catatan waktu yang lebih optimal. (okz)