4
28176

Kebiasaan Berkendara yang Bikin Kampas Rem Boros

Last Updated on October 16, 2018 by Bang Gilmot

Gilamotor.com – Kampas rem memilki peran penting pada kendaraan roda dua Gilmoters, fungsinya untuk mengurangi putaran roda melalui piringan cakram dan tromol roda. Dalam hal perawatan tentunya harus kalian lakukan sebelum rem tidak berfungsi.

Perawatan yang harus kalian lakukan untuk kampas rem adalah mengganti dan membersihkan kampas rem. Perlu diingat, banyak faktor yang menjadi penyebab habisnya kampas rem, mulai dari bahan yang tidak bagus hingga kesalahan pengendara dalam menggunakan rem Gilmoters.

(Baca juga: Daftar Lengkap Suguhan IMOS 2018)

Saat ini ada banyak kampas rem “KW” yang beredar di pasaran, oleh karena itu saat melakukan penggantian kampas rem sangat disarankan mengganti kampas dengan spesifikasi yang sama dari pabrikan agar kualitas terjamin.

Bahkan jika kalian menggunakan after market pilihlah yang berkualitas Gilmoters, sehingga akan membuat rem berfungsi dengan baik dan piringan cakram atau tromol dalam kondisi tetap awet.

Kini ada juga yang namanya kampas tempel, dengan menggunakan besi bawaan kampas asli. Lalu kampas tempel bisa didapat dengan harga yang cukup murah. Murahnya harga kampas justru malah akan membuat piringan cakram menjadi tumbalnya Gilmoters. Dengan kata lain kampas lebih awet dan piringan cakram akan termakan kerasnya kampas rem.

Cara berkendara, salah satu faktor penyebab cepat habisnya kampas rem adalah cara berkendara yang kurang tepat. Contohnya kebiasaan menginjak atau menarik pedal rem namun gas tetap digantung, atau istilahnya rem gantung sehingga secara tidak sadar kampas rem akan terkikis saat roda berputar Gilmoters.

Berkendara yang agresif juga menjadi faktor cepat habisnya kampas rem, di mana kalian akan selalu menggunakan rem saat beberapa waktu membuka gas.

Sekadar informasi, untuk meringankan kerja rem, kita bisa melakukan engine brake pada motor manual. Cara ini bisa menjaga kampas rem tetap awet, namun mesti digunakan dalam kondisi tepat dan tidak secara terus menerus.