Last Updated on July 11, 2017 by Bang Gilmot
GilaMotor.com – Angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang terjadi selama arus mudik lebaran 2017 diklaim turun drastis Gilmoters. Pasalnya dibeberapa wilayah, angka laka lantas tercatat turun hingga 50 persen dibandingkan dengan tahun lalu.Seperti yang terjadi di wilayah hukum Kepolisian Daerah Jawa Barat dan Sumatera Selatan pada Operasi Ramadniya 2017.
“Tahun ini terjadi 41 kasus laka lantas atau menurun 51 persen dibandingkan 2016 dengan jumlah 83 kasus,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Yusri Yunus, Minggu (02/7).
Dengan rincian sebanyak 11 orang korban meninggal dunia, 10 orang mengalami luka berat dan 64 orang luka ringan. Angka ini jauh berbeda jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni sebanyak 34 orang meninggal dunia, luka berat 29 dan luka ringan 107 orang.
“Kasus kecelakaan lalu lintas ini masih didominasi kendaraan roda dua dengan jumlah kasus sebanyak 39 kasus, Minibus enam kasus, medium bus dua kasus sisanya kendaraan jenis pick up dan mini truk,” jelasnya.
Sementara di wilayah Polda Sumatera Selatan, tercatat sejak 19 Juni hingga 4 Juli 2017 terjadi 28 kasus laka lantas. Yang dimana dari 28 kasus tersebut, delapan orang pemudik meninggal dunia Gilmoters.
Menurut Direktur Lalu Lintas Polda Sumsel, Kombes Raden Slamet Santoso selain menyebabkan korban jiwa. Kecelakaan selama 16 hari itu juga mengakibatkan 18 orang mengalami luka berat da 26 orang mengalami luka ringan. Dan mayoritas adalah pemotor yang berencana berlebaran di kampung halaman.
“Untuk lokasi terbanyak berada di Jalan Lintas Timur Sumatera, seperti di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Banyuasin, dan Palembang,” ujarnya.
Meski demikian, jumlah laka dan korban tersebut cenderung menurun dibanding tahun sebelumnya pada operasi yang sama loh Gilmoters. Tahun lalu tercatat, terjadi 31 kasus dengan korban tewas sebanyak sembilan orang, luka berat 26 orang, dan luka ringan 19 orang serta kerugian Rp 125 juta.
“Cenderung menurun sedikit, tapi harapan kita tahun-tahun berikutnya jauh berkurang bahkan nihil kejadian,” tutupnya.
Penurunan angka laka lantas selama arus mudik Lebaran 2017 di wilayah Pasuruan juga mengalami penurunan, meskipun tidak signifikan. Dan pengendara sepeda motor masih mendominasi menjadi korban laka lantas.
“Selama operasi Ramadniya 2017 mulai 19-29 Juni, angka kecelakaan cenderung turun dari operasi Ramadniya 2016,” kata Kanit Laka-lantas Polres Pasuruan Iptu Marti (3/7).
Marti menyebut, angka kecelakaan pada tahun ini berjumlah 22 kasus, sedangkan tahun lalu 26 kasus. Turun 4 kasus atau 15 persen. “Korban meninggal dunia sama antara Ramadniya tahun ini dan tahun lalu, yakni 3 orang,” jelasnya.
Sementara korban yang mengalami luka berat tahun ini hanya 1 orang, luka ringan 47 orang. Sementara pada operasi yang sama di 2016, korban luka berat mencapai 8 orang, sedangkan korban luka ringan 41 orang.
“Korban luka berat tren turun mencapai 87,5 persen. Korban luka ringan naik 14.7 persen,” jelasnya.
Menurut Marti, korban meninggal maupun luka dalam kasus kecelakaan didominasi pengendara roda dua, sekitar 78 persen.
“Selama ini baik saat operasi Ramadniya maupun sebelumnya kami terus sosialisasi, patroli di jalur-jalur rawan laka dan penindakan terhadap kendaraan yang mengakibatkan fatalitas laka seperti lawan arus, kecepatan dan langgar marka, intesif kita lakukan,” pungkas Marti.(okz)