Last Updated on October 23, 2013 by
GILAMOTOR.com – Jeffrey Polnaja terus bertahan mengibarkan bendera merah putih ke berbagai negara di dunia dalam misi Ride for Peace (RFP). Bahkan sejak Juli lalu penjelajah dunia dengan sepeda motor asal Bandung, Jawa Barat ini mulai memasuki kawasan Amerika Serikat. Jeffrey masih menunggang sepeda motor BMW R 1150 GS bernomor polisi “B 5010 JP” seorang diri sejak dia mengawali perjalanan RFP keduanya ini dari Paris, Perancis pada awal 2012.
Jeffrey menembus gerbang Paman Sam dari sisi utara, tepatnya Montana. Negara bagian ini disinggahi usai dirinya menyelesaikan misi bertema “Solo Riding Exploring Five Continents on Two Wheels” di Kanada dan Alaska. Kini, setelah empat bulan kehadirannya di AS, Jeffrey telah mengunjungi 38 dari 50 negara bagian dan wilayah persemakmuran yang ada di negara adi daya tersebut. Jumlah itu tidaklah sedikit. Tak banyak penjelajah dunia dengan sepeda motor bisa mencatat prestasi yang sama.
Di negara seluas 9,6 juta kilometer persegi itu Jeffrey telah singgah di negara-negara bagian yang berada di wilayah Pantai Barat hingga Timur, serta yang berada di ujung Utara hingga Selatan, termasuk “Real 4 Corner USA” yang terdiri dari Alaska, Maine, Florida, dan California. Hebatnya, pria berusia 51 tahun ini ikut menjadi corong Indonesia dalam setiap kesempatan presentasi di beberapa negara bagian yang dikunjunginya.
“Sudah menjadi bagian dari misi RFP untuk melakukan presentasi di daerah-daerah yang saya singgahi. Selama di Amerika saya sudah berbicara di tengah-tengah komunitas lokal, seperti di Chicago, New York, Washington, Atlanta, Houston, San Franscisco, Los Angeles dan kota besar lainnya,” kata Jeffrey.
Dia menambahkan, dalam setiap presentasi dirinya selalu bercerita tentang indahnya Tanah Air serta memutar film perjalanan RFP, dimulai dari Indonesia sampai negara terakhir yang dikunjungi dan ditutup video ‘Ring of Fire’ tentang keluarga Youk Tanzil yang menjelajah keindahan budaya dan alam Indonesia dengan sepeda motor.
Ini sebagai bentuk solidaritas dan dukungannya terhadap sesama penggemar roda dua di Tanah Air. Kesempatan itu, diakui Jeffrey, tidak hanya membuka mata publik Amerika terhadap Indonesia. Orang-orang yang selalu berasumsi negatif terhadap Indonesia menjadi mengerti setelah Jeffrey menyampaikan yang sebenarnya.
“Seperti di negara-negara lain, dalam setiap presentasi mereka bertanya tentang Indonesia. Karena itu, saya selalu membuka peta Indonesia di setiap presentasi. Ini agar mereka tahu letak negara kita. Soalnya ternyata banyak orang asing belum tahu persis posisi Indonesia,” ucap Jeffrey. Istimewanya, Jeffrey juga sempat diundang berbicara tentang Indonesia serta misi RFP di hadapan kru dan penerbang Angkatan Udara Amerika Serikat di Robin Base Air Force, Georgia.