1
1098

Kampanye Safety Riding, Teriakkan Suara Mu Tunjukkan Aksi Mu

Last Updated on December 18, 2012 by

GILAMOTOR.com. – Kadang, aksi kampanye keselamatan berkendara yang dilakukan oleh beberapa kalangan, terlihat hanya sebagai aksi yang cuma ikut-ikutan doang, implementasinya di lapangan NOL, NIHIL..  Jadi buat apaan ikut-ikutan aksi kampanye safety riding kalau gak dipraktekkan dan ditularkan? Biar dibilang eksis, gitu.?

Tapi nggak semuanya begitu kok, banyak dari mereka yang ikut menyuarakan kampanye berkendara juga menerapkannya di lapangan. Bahkan bisa jadi ambassador keselamatan  berkendara bagi banyak orang atau setidaknya bagi dirinya sendiri.

Nah, teman-teman dari RSA (Road Safety Association) adalah salah satu organisasi yang gencar banget menyuarakan gerakan berkendara aman dan nyaman. Nggak cuma menyuarakan, tapi menerapkannya dalam keseharian. Dan akhir pekan kemarin (16/12), RSA Bandung yang dimotori oleh Ibrahim, menggelar aksi kampanye keselamatan di perempatan Jl. Soakarno Hatta, Bandung, Jawa Barat.

Seperti aksi kebanyakan, para aktivis yang gencar banget meneriakkan gerakan keselamatan di jalan punya tujuan yang sama mengajak pengguna jalan agar lebih hati-hati dan waspada berkendara di jalan. Maklum, di Indonesia rata-rata per hari ada sekitar 300 kasus kecelakaan. 300 kasus cuy… Ngerih gak tuh..?

“Kami membentangkan spanduk di empat titik persimpangan Buah Batu,” tutur Ibrahim, Koordinator aksi lapangan RSA Bandung, Minggu (16/12) siang. Ibra yang juga Humas Nouzers mengaku, apa yang dilakukan hari itu adalah untuk kepentingan rakyat pengguna jalan. “Kami bergerak swadaya,” ujar Ibra yang juga Admin Forum Nouvo Indonesia.

Para pejuang keselamatan jalan (road safety) itu berasal dari RSA, Soul GT Club Indonesia (SGTCI) Bandung, TVS Brotherhood Rider Apache Community (T-BRAC), Bikers Aston Rasuna Community (Barac), dan Avanza Xenia Club (Axic) Bandung. Mereka merapatkan barisan berbagi pesan keselamatan jalan dalam rangka Hari Merenung bagi Korban Kecelakaan Dunia (World Day of Remembrance (WDOR) road traffic injury. “Kita prihatin dan harus berbuat, kita tahu tiap hari rata-rata 89 korban tewas akibat kecelakaan di jalan,” kata Eko Cahyono, sekretaris jenderal RSA, sesaat sebelum aksi, Minggu.

Bro en Sis bisa bayangkan, setiap hari 89 nyawa hilang sia-sia di jalanan.. Ngerihh..!! Tentunya kita nggak mau kan jadi 1 dari 89 penyumbang nyawa itu, kelak.?

Para relawan road safety membagikan 1.500 flyer yang berisi pesan keselamatan kepada para pengguna jalan yang mayoritas adalah pesepeda motor. Selain itu, setiap lampu merah menyala, para relawan membentangkan spanduk berisi pesan keselamatan jalan.

Para relawan mengaku senang melaksanakan kegiatan yang berlangsung sekitar 1,5 jam. Mereka berharap kegiatan seperti itu dilakukan berkelanjutan. “Kami sangat senang dan mudah-mudahan kecelakaan berkurang di Jawa Barat,” ujar bro Devri, dari SGCI Bandung.

Bagi Agus Juang Hanura dari Axic, keselamatan jalan adalah kebutuhan bagi semua pengguna jalan. “Kegiatan ini mesti dilanjutkan dengan penyuluhan ke masyarakat, termasuk dengan visual video kecelakaan sebagai shock therapy,” ujarnya. Bahkan, TBRAC bakal menggulirkan kegiatan serupa pada Januari 2013. “Kami akan menggelar aksi sama dengan pesan-pesan keselamatan yang bervariasi,” tutur Kang Iyan dari T-BRAC.

Lahirnya hari perenungan korban kecelakaan lalu lintas jalan dicetuskan oleh World Health Organization (WHO). Badan kesehatan dunia itu menetapkan 18 November sebagai hari perenungan atau WDOR. Maklum, jumlah korban yang tewas akibat kecelakaan di dunia mencapai 1,3 juta jiwa per tahun. Di Indonesia, perenungan pertamakali dilakukan tahun ini oleh RSA. Setelah itu diikuti oleh instansi pemerintah yakni Kementerian Perhubungan dan Kepolisian RI.

Yuk kita jadi bagian dari mereka, ikut menyuarakan gerakan keselamatan jalan dan tentunya kita lakukan aksi nyata di jalan raya dengan menjadi contoh berkendara yang aman, waspada, sopan, menghargai pengguna jalan lain. Jadi nggak cuma ikut-ikutan kumpul di pinggir jalan sambil membentangkan spanduk doang, tapi kita yang lebih dulu melakukan apa yang kita teriakkan.

Ingat, keluarga kita menunggu di rumah. Dan ingat, kecelakaan adalah salah satu penyebab kemiskinan dan kesengsaraan.