105
5354

Kalau Motor Tak Boleh Masuk Jalan Utama Jakarta, Ini Kata Yamaha

Last Updated on September 8, 2014 by

GILAMOTOR.com – Macet. Sampai saat ini pemerintah Ibu Kota Jakarta belum menemukan formula yang tepat dan cepat untuk mengatasi macet di Jakarta yang makin parah. Sejauh ini, beragam program dijalankan untuk mengurai macet mulai dari memberlakukan 3 in 1, penyediaan angkutan masal TransJakarta sampai pembenahan layanan transportasi masal.

Tak cukup sampai di situ, Plt Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama pernah melontarkan wacana untuk melarang motor masuk jalan utama kota Jakarta.

Wacana ini jelas menimbulkan kekhawatiran bagi pengguna sepeda motor. Lantai bagaimana dengan pabrikan?

Di sela pelepasan ribuan pemudik konsumen Yamaha, Eko Prabowo GM Marketing Communication and Community Development Yamaha Indonesia mengatakan kalau wacana itu benar-benar dijalankan, tentunya tak akan jadi masalah besar, asal pemerintah memberi jaminan transportasi masal yang baik bagi masyarakat.

“Kami menyikapinya begini, itu tak ada-apa asal konsumen memiliki pilihan lain untuk berkendara,” kata Eko di kantor pusat Yamaha Pulogadung [25/7] kemarin.

Tapi, lanjut Eko, sebelum pemerintah memberlakukan peraturan itu, harus ada transportasi masal yang aman dan nyaman bagi konsumen.

Kalau layanan transportasi masal yang aman dan nyaman tersedia, tentu akan berdampak positif. Eko mencontohkan, kalau pengguna motor dari luar atau pinggir Jakarta memanfaatkan transportasi masal, itu bisa memengaruhi pertumbuhan industry motor ke arah yang lebih baik.

“Misal rumahnya di Bogor atau Bekasi, kalau parkiran di stasiun aman dan nyaman mereka akan memarkir motornya di stasiun, lalu ke kantor naik kereta. Sampai stasiun tujuan naik bus ke kantor. Atau jika kantornya masih memungkinkan naik motor dari stasiun, bisa jadi mereka akan menyiapkan dua motor, satu motor dipakai dari rumah ke stasiun Bogor dan satu motor lagi dari stasiun di Jakarta menuju kantor,” kata Eko.

“Jadi ada win-win solution kan? Industry tetap bergerak, transportasi masal tetap meningkat,” cetus Eko.

Kalau hal itu bejalan baik, Eko berpendapat bahwa industry motor besar pun akan terdongkrak.

“Jadi jalan Jakarta akan lebih nyaman digunakan oleh pengandara moge,” ucap Eko, meski penggunaannya pada hari tertentu saja.

“Impiannya ke situ, mudah-mudahan didengar oleh presiden yang baru. Tapi perkembangan kotanya harus merata tidak hanya di Jakarta, kota-kota lain juga harus dibangun jadi semua daerah akan berkembang.”

“Jadi tak perlu lagi warga di luar Jakarta datang ke Jakarta, mereka bisa bekerja dan membangun kota mereka,” tutup Eko.

Teks: Jayadi | Foto: Jayadi