GILAMOTOR.com – Hanya selang satu minggu, situasi persaingan puncak klasemen sementara MotoGP berubah total setelah balapan aneh pertama kali diterapkan di MotoGP. Untuk kali pertama MotoGP menerapkan pit stop seperti di balapan F1 dengan alasan ban Bridgestone tak bekerja maksimal di aspal baru sirkuit Phillip Island.
Akibat sistem baru itu, Marquez mendapat penalty didiskualifikasi dari balapan karena dianggap tak menghiraukan aturan yang sudah diterapkan, dimana para pembalap harus masuk pit di lap 9 atau 10. Sementara Marc baru masuk pit di lap 11. Akibat penalty itu, selisih 43 poin antara Lorenzo dan Marquez kini tinggal 18 poin.
“Itu seperti menghirup udara segar setelah meraih kemenangan besar di Australia. Tapi dengan dua balapan tersisa sulit untuk mengatakan apa yang akan terjadi,†kata Lorenzo. “Dengan satu kesalahan Marc dan timnya, kami tak berfikir kemenangan ada di tangan kami, karena masih sangat sulit – tapi kami memiliki kesempatan besar lain dan kami harus memainkan kartu kami dengan cara terbaik.â€
“Sekarang kami konsentrasi di balapan Jepang. Motegi adalah trek berbeda. Ini adalah salah satu dari beberapa sirkuit yang punya karakter stop and go sehingga sangat penting untuk punya pengereman yang baik dan juga akselerasi yang bagus. Tahun ini kami telah lebih baik dan meningkat dibanding tahun lalu.â€
“Tapi pengeraman kami tak sebagus Honda, terutama pengereman keras dan downshifting banyak gigi.â€
Lorenzo mengaku tanpa beban di Motegi, sehingga dia akan sedikit ambil resiko di balapan nanti.
Di sisi lain, Yamaha meminta agar insiden senggolan di tikungan pertama Phillip Island antara Lorenzo dan Marquez setalah Marc keluar pit diperiksa oleh Race Direction.