Last Updated on June 5, 2012 by
GILAMOTOR.com, Yogyakarta. – Populasi motor antik di Indonesia sangat besar, bahkan sempat tercatat sebagai salah satu negara dengan populasi motor antik terbesar di dunia.
Rentang tahun 70-an populasi motor antik di Indonesia menurun drastis, sebagai akibat dari kegiatan spekulan yang menjual motor antik secara besar-besaran ke luar negeri.
Fakta inilah yang mendasari terbentuknya Motor Antique Club (MAC) Jogjakarta pada tahun1979, sebuah komunitas yang tidak hanya menjadi ajang berkumpulnya penggemar motor antik, lebih dari itu MAC mempunyai tujuan menjaga, melestarikan dan menularkan kecintaan terhadap motor antik kepada khalayak luas,
“jangan mengaku kaya sebelum punya motor tua†demikian beber Yuli Hartono selaku pendiri MAC yang akrab dengan panggilan Genduk, disela-sela latihan slalom test motor klasik.
Setelah 33 tahun berdiri MAC ingin lebih menggaungkan nama bangsa Indonesia ke dunia internasional sebagai bangsa yang memiliki sejarah dan kekayaan khasanah motor antik. Keinginan ini dilebur melalui gelaran prestisius Djogja International Classic Show Bike Show yang rencananya akan digelar 23-24 Juni 2012 di JEC Yogyakarta.
Salah satu yang menarik dari acara ini adalah untuk pertama kalinya dihelat kompetisi Slalom Test Motor Klasik memperebutkan Piala Radja (Sri Sultan Hamengku Buwono X) yang mempertandingkan beberapa kategori : 50 – 124cc, 125 – 249 cc, 250 – 349 cc, 350 – 499cc, 500 up dan kelas Sespan (Pengendara + Boncenger Sespan).
Kompetisi ini terbuka untuk seluruh penggemar motor klasik. Peserta diharuskan mengendarai motor klasik produksi Eropa atau Amerika tahun produksi di bawah tahun 1970, non skuter.
Lulut Wahyudi, ketua panitia acara berpendapat, acara motor klasik akan menjadi sebuah wacana edukasi dan menghadirkan sensasi tersendiri ketika ditampilkan dengan kemasan yang khusus.
â€Semoga ini menjadi embrio bagi kompetisi slalom dan parade motor klasik, membawa manfaat yang luar biasa untuk kemajuan dunia pariwisata dengan memperkenalkan khasanah motor klasik Indonesia kepada dunia,†tanda Lulut Wahyudi, builder internasional yang juga didapuk sebagai ketua panitia.
Penulis: @Jayadi72 | Teks Editor: @Jayadi72 | Foto: MAC