BURIRAM, GILAMOTOR.com – Sayangnya torehan gemilang Imanuel Pratna naik podium di seri pamungkas Asia Road Racing Championship (ARRC) 2016 kategori Asia Production (AP) 250 di race kedua, tidak dinikmati oleh pembalap Yamaha Indonesia lain, Gilmoters.
Pasalnya ketiga penggeber Yamaha YZF-R25 lain yakni Galang Hendra, Rey Ratukore dan pembalap wild card Syahrul Amin tidak seberuntung Imanuel yang naik podium. Bahkan ketiganya harus jatuh bangun selama gelaran ARRC 2016 seri terakhir yang dihelat di Chang International Circuit, Buriram, Thailand (3-4/12).
Meskipun pada race kedua Galang Hendra sempat berada di barisan depan, namun pembalap asal Yogyakarta ini mengalami masalah mesin sehingga tidak mampu mengejar lawan-lawannya. Alhasil pembalap yang pernah mengenyam pendidikan di sekolah balap milik Valentino Rossi tersebut harus puas finish di posisi ke-16.
“Mulai lap ketiga terjadi kendala engine-trouble, namun saya sudah berusaha semaksimal mungkin. Mohon maaf untuk tim dan sponsor, tetapi saya bersyukur sudah dapat menduduki posisi 5 besar di klaseman akhir tahun ini,” tutur rider yang berusia 17 tahun tersebut.
Pun begitu dengan Rey Ratukore yang sepertinya juga kurang beruntung saat melakoni seri penutup ARRC 2016 kali ini, Gilmoters. Rey yang sempat terjatuh di lap-lap awal harus puas mengakhiri lomba di posisi ke-27. “Saya melakukan kesalahan di R2. Saya terlalu memaksa, sehingga roda belakang high-side dan tidak bisa kontrol. Mohon maaf untuk semua sponsor dan tim, semoga tahun depan bisa lebih baik,” ungkapnya.
Sementara Syahrul Amin yang baru memulai debutnya di Buriram harus puas finish ke-23 lantaran sempat melebar di tikungan kedua, Gilmoters. “Di race kedua, saya mengalami out di R2. Saya banyak mendapat pengalaman bermain di balap Asia ini. Banyak yang harus saya benahi untuk perkembangan diri saya menjadi lebih baik,“ tukasnya Syahrul Amin.
Menanggapi performa para pembalapnya, Wahyu Rusmadi selaku Manager tim Yamaha Racing Indonesia pun angkat bicara, Gilmoters. Orang nomor wahid di tim berlambang garpu tala tersebut mengapresiasi kinerja anak asuhnya.
“Terimakasih kepada Galang, Rey dan para teknisi, sponsor dan semua yang mendukung kami. Kondisi tahun ini lebih baik karena ada peningkatan prestasi dan kita butuh persiapan lagi ke depan untuk kompetisi ARRC 2017,” jelas Wahyu.
Meski belum menorehkan hasil gemilang, namun perjuangan mereka selayaknya diapresiasi, Gilmoters. Terlebih mereka bertarung mati-matian mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Semoga tahun depan performa mereka makin ciamik sehingga mampu memberikan hasil yang lebih baik lagi. (okz)