Last Updated on February 11, 2019 by Bang Gilmot
Gilamotor.com – Banyak dari pengendara sepeda motor yang salah dalam menggunakan klakson dan lampu dim, bahkan hal itu justru malah menjadi kebiasaan. Salah dalam menggunakan klakson dan lampu dim dapat membahayakan pengendara lainnya.
Klakson memiliki fungsi untuk memberi tahu atau peringatan pada pengendara lain. Dengan klakson, antara pengendara juga jadi bisa berkomunikasi. Komunikasi yang dimaksud bukanlah saling bersaut sautan terus menerus ya Gilmoters.
(Baca juga:Â Deteksi kode Kerusakan Motor Injeksi Honda)
Pada aturannya kalian tidak boleh sembarangan membunyikan klakson dan mengganti klakson dengan nada yang terlalu keras. Seperti yang Bang Gilmot lansir dari situs Kementrian Perhubungan (Kemenhub) aturannya berbunyi, “Agar tidak menimbulkan polusi suara dan diterima dengan bagus oleh indera dengar manusia, kekuatan bunyinya pun harus sesuai dengan aturan yakni paling rendah 83 desibel dan paling tinggi 118 desibel.”
Aturan ini terdapat dalam PP (Peraturan Pemerintah) Nomor 55 Tahun 2012 Pasal 69. Di situs tersebut, Kemenhub juga mengingatkan supaya fungsikan klakson secara bijak. Peggunaan klakson yang berlebih juga bisa memicu emosi pengendara lainnya loh Gilmoters
High beam atau lampu jauh (dim) berfugsi sebagai alat bantu pandangan untuk berkendara di malam hari dan dinyalakan di jalanan sepi yang minim penerangan. Bahkan lampu dim juga dapat digunakan untuk memperigatkan pengendara di depan apabila kendaraan tersebut membahayakan seperti ugal ugalan, mengantuk dan lain lainnya.
Namun jika kalian asal dalam menggunakannya tentu akan mengganggu pengendara lain, seperti pengendara yang mengalami mata silinder akan terganggu dengan cahaya terang dari lampu dim. Pada kasus tertentu, orang yang bermata silinder bahkan bisa tertutup seluruh pandangannya, sehingga menjadi gelap total Gilmoters.