Last Updated on October 15, 2020 by Bang Gilmot
Gilamotor.com – Jika kita mengulas kembali kejayaan motor bergaya ayam jago (Ayago) tentunya ulasan pertama datangnya dari pabrikan motor Suzuki Gilmoters, pasalnya Suzuki RC 100 Sprinter berhasil jadi pionir motor ayago di Indonesia medio 80’an.
Suzuki RC 100 Sprinter mengaspal perdana medio 1988, dengan menggunakan basis mesin RC series motor dengan kapasitas mesin 99,6cc ini bertenaga 9,5hp dengan torsi 1,15 kg.m. Tampilan merunduk khas motor bebek ayago tentunya jadi pasar yang bagus bagi suzuki dalam memasarkan Suzuki RC 100 Sprinter.
(Baca juga: Motor Ayam Jago 2 Tak Legendaris Idaman Pembalap)
Tahun 1989 pasar motor ayago terbilang gurih dengan diisi beberapa pabrikan, namun Suzuki tetap bertahan dengan tampilan dan teknologi yang sudah tersemat pada Suzuki RC 100 Sprinter yaitu perpindahan gigi yang halus, stabilisasi kemudi dan teknologi Suzuki jet cooled.
Suzuki jet cooled menjadi teknologi yang bisa mendinginkan piston. Teknologi RC series terus dikembangkan pada beberapa tipe motor termasuk Tornado namun sayangnya import Suzuki RC 100 terhenti medio 1991.
Untuk kembali meramaikan pasar motor ayam jago, pabrikan Suzuki yang bermarkas di Thailand melakukan inovasi baru dengan meghadirkan Suzuki RK-Cool 110cc dalam 3 model yaitu Suzuki RK110Z, RK110S-Z, RK110SC-Z.
Mengaspal dalam status CBU Thailand, tak lama berselang pabrikan Suzuki memperkenalkan motor Suzuki Rider 125 ditahun 2002. Suzuki Rider 125 menggunakan mesin 4-Tak 1 Silinder DOHC 4 Klep berpendingin Oil Cooler dengan power [email protected].
(Baca juga: Ogah Tampil Pasaran Kaya Cabe-Cabean)
Tahun 2004 Suzuki Rider 125 mendapat pembaharuan pada sektor mesin menjadi 150cc, namun untuk pasar Indonesia pabrikan Suzuki (Indomobil Group) lebih tertarik untuk membawa motor 4 tak berkapasitas 147.3 cc dengan nama Suzuki Satria FU 150.
Nama Suzuki Satria kala itu sedang jaya dikelas bebek 2-tak terlebih dengan desain bodi yang meruncing atau lebih dikenal Satria Hiu. Regulasi baru tahun 2003 soal lingkungan hidup nomor 141 yang mewajibkan ambang batas emisi gas buang setara Euro 2 menjadi penyebab import motor satria series dari Malaysia harus dihentikan.
Kembali pada awal mula kejayaan ayago Suzuki, Indomobil Group lebih memilih import Satria FU 150 dengan regulasi dan harga jual yang tepat Gilmoters. Pasalnya produk dengan pasar segmented berpenampilan ayago, Suzuki Satria FU 150 justru menjadi pemain tunggal dikelasnya.
Patut kalian ketahui inovasi untuk menggempur pasar motor ayago, Suzuki Satria FU 150 mengusung tagline “Hyper Underbone”, yang mana motor ini dibekali mesin DOHC, 4-katup, pendingin cairan, berkonfigurasi tegak dan berkapasitas 150cc dengan transmisi 6 percepatan Gilmoters.
(Baca juga: Ragam Spare Part Suzuki Satria F150 FI, Berapa Harga Throttle Body-nya?)
Walaupun mengandalkan karburator, tenaganya yang dihasilkan 16 hp di 9.500 rpm dan torsi 12,7 Nm di 8.500 rpm Gilmoters. Seperti yang sudah Bang Gilmot bilang basis mesinnya sama dengan Raider 150 (Thailand).
Bermodal Satria FU 150 buatan Thailand akhirnya 2006 pabrikan suzuki Indonesia lebih memilih untuk merakit secara CKD, tentunya dengan mengincar harga yang yang lebih murah Gilmoters. Perbedaan produk CKD dan CBU adalah CKD sudah disematkan electric stater.
Respon pasar terbilang baik Gilmoters terbukti dengan facelift secara penampilan dan teknologi yang tersemat. Inovasi Satria FU 150 terus dilakukan mulai dari 2007 seperti facelift headlamp dan fitur drive mode switch.
November 2013 Satria F 150 mendapat penyegaran pada sektor penampilan terlihat pada sektor headlamp dan buritan yang lebih stylis dan sporty. Hal ini justru semakin menggeber penjualan Suzuki yang mencapai 1 juta unit ditahun 2013, pencapaian ini dirayakan dengan hadirnya spesial edition Suzuki Satria Fighter dengan kelir emas pada blok mesin dan pelek.
(Baca juga: Test Ride Suzuki Satria F150 FI, Pembuktian Racikan Terbaru)
Pertengahan 2015 berkat ubaha pada gas buang dan setting CDI Suzuki Satria F 150 lulus Euro3. Di tahun yang sama pabrikan motor Suzuki juga mengenalkan Suzuki Satria F115 Young Star, pada dasarnya motor ini akan menyasar Gilmoters kelas pemula yang ingin merasakan motor ayago underbone.
Secara keseluruhan sama dengan Satria F 150, hanya saja ‘Baby Satria’ ini menggendong mesin 113cc dan kedua kelas motor ayago ini juga menjadi andalan pembalap dalam ajang balap road race Suzuki Indonesia Challenge, sayangnya harga yang cukup menguras kocek satu tahun berjalan Youg Star disuntik mati Gilmoters.
Februari 2016 motor ayago Suzuki sudah menyandang injeksi dengan nama New Suzuki Satria F150 FI dengan tagline “The Real DOHC”. Dan tahun 2016 PT SIS mengklaim Suzuki Satria (FU150) menempati posisi terdepan ekspor sepeda motor Suzuki ke negara ASEAN dengan jumlah 39.663 unit.
“Satria injeksi adalah commuter bike dengan racing based design. Sirkuit adalah tampat yang paling tepat untuk mengekspos performance-nya secara maksimal,” kata Giri S Triatmojo, GM of Startegic and Planning PT SIS kepada Gilamotor.com di Sentul (16/2/2016).
Berkat inovasi yang terus dilakukan Suzuki Satria F150 FI mendapatkan tenaga 18,3 hp di 10.000 rpm dan torsi 13,8 Nm di 8.500 rpm untuk melawan kompetitornya kala itu. Dengan warna yang menarik dan fitur melimpah motor ayago ini jadi sasaran Gilmoters yang milenial terlebih Suzuki juga menyematkan fitur USB charger.
“Di industri sepeda motor, Suzuki All New Satria F150 itu sudah memiliki tempat tersendiri dan sulit tergantikan. Modelnya yang khas dan performanya yang cepat selalu memberikan adrenalin yang berbeda bagi pengendaranya,” ujar Yohan Yahya – Dept. Head of Sales & Marketing 2W SIS saat pengenalan livery baru Suzuki All New Satria F150 pada tanggal (27/9/2019).
Mesin yang sudah teruji dalam dunia balap dan harian, akhirnya pabrikan motor Suzuki berinovasi mengandalkan mesin Suzuki Satria F150 FI untuk mengisi pasar motor sport dengan menghasilkan Suzuki GSX-R150, Suzuki GSX-S150 dan GSX-150 Bandit hingga kini Gilmoters.