Last Updated on March 22, 2011 by
GILAMOTOR.com, Jakarta. – Kecelakaan lalu lintas kini hampir menjadi pembunuh nomer satu di dunia. Nyaris setiap menit, kecelakaan lalulintas terjadi dan naasnya hingga merenggut korban jiwa. Melihat hal ini, wajar rasanya jika badan kesehatan dunia, WHO, mengatakan bahwa korban meninggal akibat kecelakaan lebih tinggi dari pada korban meninggal akibat perang.
Hal ini juga diungkapkan Ir. Hotma Simanjuntak, Direktur Keselamatan Transportasi Daratm Ditjen Perhubungan Darat usai memakaikan helm anak secara simbolik di sela-sela acara kopdar akbar komunitas Yamaha Scorpio, di Bumi Perkemahan Apiari Ragunan, Jakarta.
Menurut Hotma, penyakit jantung memang masih menjadi pembunuh nomer wahid dunia karena menyerag siapa saja, baik orang tua maupun muda. Namun, kata dia, satu hal yang mengerikan terus terjadi, yaitu peningkatan korban meninggal akibat kecelakaan yang terus bertambah.
“Dulu kecelakaan masih berada di atas lima besar, kini kecelakaan sudah berada dalam lima besar yang mengakibatkan kematian. Jika tidak ditangani dan ditindaklanjuti, bisa jadi kecelakaan akan menjadi mesin pembunuh no satu. Ini sangat mengerikan,†papar Hotma.
Oleh karena itu, Hotma meminta agar sitiap pribadi atau bahkan komiunitas motor yang terkecil sekalipun bisa menjadi duta keselamatan berkendara. Menurut dia, korban terbesar akibat kecelakaan adalah pengendara motor.
“Tak perlu dari yang besar, dari hal kecil dulu yang bisa kita lakukan untuk mengkampanyekan keselamatan berkendara, terutama mulai dari diri kita sendiri,†kata dia.
Dalam kesempatan itu, Hotma juga menyampaikan sebuah kata bijak yang terdapat di sebuah makam di Westminister Abbey, di Inggris.
“Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal, aku bermimpi mengubah dunia. Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifan ku, kudapati dunia tidak kunjung berubah, maka cita-citaku pun kupersempit. Lalu kuputuskan hanya merubah negeriku, namun nampaknya hasrat itupun tak ada hasilnya.
Ketika usiaku semakin senja dengan semangatku yang masih tersisa, kuputuskan untuk merubah keluargaku, tetapi celakanya merek tak mau diubah.
Dan kini sementara aku berbaring saat ajal menjelang, tiba-tiba ku sadar, andaikan yang ku ubah adalah diriku sebagai panutan, mungkin aku bisa merubah keluargaku, lalu berkat aspirasi dan dorongan mereka, bisa jadi akupun dapat memperbaiki negeriku, kemudian siapa tahu aku bisa mengubah dunia.â€
So, mau merubah pola berkendara dengan kampanye keselamatan berkendara? Yuk kita rubah dulu gaya berkendara diri kita sendiri demi keamanan dan keselamatan bersama di jalan raya.
Penulis/Foto : Jay