Last Updated on April 12, 2013 by
GILAMOTOR.com. – Setelah PCX 125 dan PCX 150, Honda menyematkan fitur Idling Stop System (ISS) pada Vario Techno 125 CBS. Cara kerja ISS di Vario Techno 125 CBS sama dengan ISS di PCX. Dengan fitur ISS, Vario 125 diklaim lebih irit bahan bakar sampai 7 persen dibanding Vario PGM-FI. Sementara dibanding Vario karburator bisa mencapai 37 persen.
Lantas bagaimana cara kerja fitur ISS ini? Begini, di Vario Techno 125 CBS ISS punya konfigurasi system kerja yang terdiri dari enam komponen. Mereka adalah; Idling stop switch – switch Idling stop. Stand-by indicator – Indikator stand-by. ECT sensor (Engine Coolant Temp) – sensor suhu mesin. VS sensor (Vehicle Speed) – sensor kecepatan kendaraan. TP sensor (Throttle Position) – sensor posisi bukaan handel gas dan Engine control module (ECM).
Di sini, ECM memainkan peranan penting dalam mengatur kerja mesin terutama yang berhubungan dengan idling stop system. Saat motor berhenti dalam kondisi dimana idling stop system bekerja, ECM akan menerima sinyal-sinyal dari setiap sensor dan berdasarkan sinyal yang ada akan memproses data-data yang diperlukan untuk mengaktifkan idling stop system. Saat throttle dibuka, ECM akan memberikan perintah ke alternator/starter untuk menghidupkan mesin.
“Pertama pindahkan switch ke posisi Idling System. ISS akan bekerja setelah memenuhi beberapa syarat seperti suhu mesin telah mencapai 60 derajat dan motor sudah berjalan setidaknya 10 km per jam,†jelas Sarwono Edhi. Technical Training Development PT Astra Honda Motor (AHM).
Saat mesin menyala dan roda berputar, ECT sensor dan VS sensor akan mengirim sinyal ke ECM agar bersiaga. Ketika roda berhenti dan throttle body tertutup atau berada di posisi 0 (nol) derajat selama 3 detik, maka sensor TP akan mengirim data ke ECM dan ECM akan mengolahnya untuk mematikan putaran mesin. Saat mesin mati ditandai dengan nyala indikator pada spidometer. Dalam proses ini posisi piston juga akan melakukan swing back atau kembali dalam kondisi tidak melakukan kompresi. “Untuk menyelakan mesin kembali tak perlu menekan tombol electric starter, cukup putar sedikit tuas gas. Kalau posisi TP sudah lewat dari posisi 0 derajat, TP sensor akan mengirim sinyal ke ECM dan ECM akan memberikan perintah ke alternator/starter untuk menghidupkan mesin.â€
Selain itu, ada komponen yang juga punya peran penting dalam kelancara kerja ISS, yaitu ACG starter. Komponen ini sekaligus menjadi altenator. Dengan ACG starter tak ada lagi dinamo starter konvensional sehingga proses menyalakan mesin jadi lebih mudah. “Tujuannya supaya tidak ada beban yang terlalu berat saat mesin menyala kembali,†tutup Sarwono.