Last Updated on September 23, 2014 by
GilaMotor, BOGOR.- Indoprix 2010 kembali digalar pada hari ini (11/7) di Sentul International Kerting Circuit, Bogor, Jawa Barat. Menurut Ketua Bidang Olah Raga PP IMI, Irawan Sucahyo, Kating Circuit atau yang lebih dikenal dengan Sentul kecil, merupakan merupakan sirkuit yang cukup menantang.
“Di Sirkuit ini, para pembalap dihadapi dengan tantangan untuk bagaimana mempertahankan putaran mesin pada saat posisi torsi maksimal dan bagaimana saat mengambil tikungan dalam kecepatan yang maksimal,” jelas Irawan Sucahyo.
Bambang Gunardi dari Indospeed Management menambahkan, bahwa skill peserta diutamakan daripadakekuatan mesin. “Di Sentul Kecil, para pembalap diwajibkan untuk memaksimalkan skill mereka daripada kekuatan mesin tunggangannya,” tutu Bambang.
Pada seri ke 3 ini, ada beberapa perubahan aturan main yang diberlakukan. 3 poin aturan main yang telah san dan legal untuk bisa diaplikasikan dan diterapkan. Poin pertama diperbolehkannya keberadaan mesin cadangan, kedua adalah diperbolehkannya roller rocket arm serta poin terakhir adalah dilegalkannya teknologi injeksi untuk underbone 125 cc dan 110 cc.
“Perubahan 3 aturan main ini adalah usulan dari tim-tim pembalap Indoprix mengikuti perkembangan teknologi. Positifnya adalah teknologi balap ini lebih canggih dan menyesuaikan dari perkembangan yang ada. Terutama dengan melegalkan injection technology, jelas akan merubah sistem tuning yang biasanya lebih banyak peran mekanisme dari mesin menjadi peran tuning dari engine management system,” papar Irawan Sucahyono.
Menurut Irawan, mekanik yang terbiasa dengan cara modifikasi yang lebih dominan ke mekanisme mesin akan berubah lebih dominan ke program komputer untuk mapping dari sistem manajemen supplay bahan bakar, udara dan pengapian.
“Kendalanya beberapa tim harus cepat mengadaptasi teknologi ini. Kalau tidak, akan  tercecer di belakang. Dan dipastikan nantinya lap time pembalap akan lebih cepat,” tutur Irawan,
Selain itu, dizinkannya roller rocker arm dan sistem injeksi sudah ada dalam peraturan dua tahun lalu yang kali ini hal tersebut kembali diperjelas kapada para peserta. “Mengenai diperbolehkannya mesin cadangan bertujuan untuk mempermudah penyiapan mesin mesin utama perlu diperbaiki atau diganti setelah race 1 untuk digunakan pada race 2,” tambah Bambang Gunardi.
PP IMI kian serius dan berkomitmen melakukan pembinaan terhadap olahraga belap motor, apalagi balap motor kelas bebek 110 cc dan 125 cc yang merupakan prestasi kebanggaan Indonesia dan Asia secara umum.
Ajang balap bergengsi ini merupakan ajang karir professional di bidang balap motor. Pasalnya tidak mudah untuk masuk ke ajang ini. Terbukti beberapa atlet balap luar negeri khususnya Eropa, bahkan sangat sulit masuk ke kejuaraan Indoprix karena kelas bebek cuma ada di Indonesia dan Asia secara umum.
IMI sangat optimis dari ajang ini aka lahir atlet-atlet nasional yang bisa mengharumkan nama besar Indonesia, khususnya bidang olahraga.