2
5419

Harri Sandi Prayoga: Menikmati Jalur Sumatera Seorang Diri

Last Updated on September 8, 2014 by

GILAMOTOR.com – Gilmoter chapter Bekasi ini ngegas sendirian dari Bekasi ke Jambi pada bulan Puasa lalu. Selain ingin menjelajahi Sumatera, Gilmoter asal Bekasi ini juga ingin menikmati berkendara motor dengan cara berbeda. Berikut adalah cerita yang dibuat Harri Sandi Prayoga a.k.a Harri;

Sebenarnya, tujuan akhir perjalanan ku adalah ke Padang, tapi karena ada satu hal yang membuat ku tak bisa melanjutkan perjalanan, dengan berat hati perjalanan aku hanya sampai kota yang terkenal dengan makanan Pempek nya, Palembang.

Aku mengendarai motor Honda Supra X125. Aku memulai perjalanan pada 27 Juli 2014 sampai 4 Agustus 2014 dari Bekasi Timur pada malam hari [21:30] melintasi jalur Kalimalang-Cililitan menuju pelabuhan Merak. Karena terjadi penumpukan kendaraan di Kalimalang tepatnya di Duren Sawit, baru jam 23:30 aku bisa keluar dari jalur itu.

Jam 6 pagi, aku mulai masuk kapal untuk menyebrang ke pelabuhan Bakauheni. Lepas dari Bakauheni, sekitar setengah jam perjalanan melintasi jalur tengah, aku singgah di SPBU Pertamina dan berbincang dengan salah satu teknisi Pertamina di SPBU itu. Selain bicara tentang performa motor, kami juga membicarakan kondisi trek dan medan yang akan aku lalui nantinya.

Berjalan seorang diri ternyata cukup menantang dan harus ekstra hati-hati dan sabar. Aku banyak menemukan gangguan kecil seperti ada yang dengan sengaja membuang oli di jalan, dan ada yang dengan sengaja ugal-ugalan di jalan untuk mengganggu pengguna jalan lain nya. Gara-gara gangguan itu, aku sempat mengalami insiden kecil yang membuat ku menderita luka ringan dan motor lecet di bagian depan.

Sekitar jam 12 siang, aku tiba di kota Lampung. Aku menjelajahi Metro Lampung. Tujuan utama yang ada di pikiran ku adalah makanannya.

Di Lampung, aku bertemu dengan beberapa kominutas motor. Sharing tentang banyak hal jadi cara yang asyik untuk melewati waktu. Aku diajak berkeliling kota Lampung seperti ke menara Siger, Pantai Pasir Putih, Taman Nasional Way Kambas, dan melihat Gunung Krakatau dari kejauhan.

Esok harinya aku melanjutkan perjalanan menuju Palembang. Aku memulai perjalanan pada jam 18:00. Aku memperisiapkan diri untuk melakukan perjalan malam dari Lampung melewati lintas tengah. Jalur itu minim penerangan dan masih sepi penduduk. Di jalur ini benar-benar harus ekstra hati-hati. Kalau bisa, ban tubeless sudah diisi cairan anti bocor. Karena sangat sulit menemukan jasa tambal ban tubeless di sepanjang jalur ini.

Sekitar jam 2 pagi, aku tiba di daerah Mesuji. Aku dijemput oleh kawan-kawan dari JBI (Japs Style And Brat Style Indonesia) Chapter Sriwijaya, Palembang. Motor yang mereka gunakan mulai dari Yamaha Scorpio, Honda Tiger, Honda Mega Pro, Suzuki Thunder, GL Pro, Binter Merzy, Honda Supra X, Honda CB 100, Honda c70.

Di Palembang, bermodalkan GPS aku berjalan mengelilingi kota dan tempat wisata Palembang seperti Jembatan Ampera dan sungai Musi, Pulau Kemaro, Masjid Cheng Ho, Wisata Bukit Siguntang Palembang, Stadion Gelora Sriwijaya, Monpera Palembang, Taman Kambang Iwak.

Tak ketinggalan, aku juga berburu kuliner khas palembang, seperti Pempek, Model, Tekwan, Celimpungan, kue Maksuba, Srikayo, Martabak Har, Burgo, Nasi Minyak, Kemplang (Kerupuk Badak), Duren (Kebetulan lagi musim). Sekitar 2 hari aku berkeliling di Palembang.

Aku meneruskan perjalanan ke kota Jambi yang berjarak sekitar 4 jam perjalanan dari Palembang. Di Jambi aku juga bersilaturrahmi dengan komunitas motor di sana. Aku juga menikmati lokasi wisata di sana seperti ke taman mini kota Jambi, Danau Kerinci dan tempat lain di Kerinci.

Setelah puas seharian keliling Jambi, esok harinya aku kembali ke Palembang. Sampai di Palembang, aku kembali dijamu oleh teman-teman JBI Chapther Sriwijaya. Di sana kami melakukan aktivitas rolling bareng dan berkumpul di Depan Universitas Sriwijaya dari jam 20:00 sampai lewat tengah malam.

Esok hari nya aku mengikuti acara kopdar bersama JBI Sriwijaya di depan kantor pemerintahan Prabumulih. Setelah bersilaturrahmi dengan teman-teman JBI, malam harinya aku berkemas untuk menyiapkan keperluan pulang ke Bekasi.

Aku memulai perjalanan pulang sehabis subuh. Di perjalanan semua lancar, hanya cuaca yang sangat terik yang membuat konsentrasi ku terpecah. Beberapa kali aku harus berhenti untuk menghindari dehidrasi.

Perjalan pulang hanya butuh 1 hari. Setiba di Bekasi pada jam 10 malam, aku langsung menghadiri kopdar GilaMotor. Total lama perjalanan menjelajah sumatra (Lampung, Palembang, Jambi) selama 9 hari (1 hari untuk persiapan kendaraan, 7 hari untuk perjalanan Sumatera dan ditambah 1 hari waktu pulang).

Perjalanan ini didukung oleh pelumas Evalube 4T Pro. Pelumas asli dalam negeri itu terbukti mampu membuat mesin bekerja sempurna dan stabil meski motor digeber di bawah cuaca panas atau hujan.

Aku hanya butuh mengistirahatkan motor selama 15 menit aku rasa perjalanan sudah cukup jauh dan melelahkan agar suhu mesin kembali dingin kembali ke performa terbaiknya. Perjalanan sejauh 2,000 km dalam 6 hari, performa motor tetap stabil.

Yang harus diperhatikan dalam pemilihan oli adalah sesuaikan dengan spesifikasinya. Jangan hanya berdasar rekomendasi atau iklan di TV saja. Karena tidak semua motor cocok dengan jenis oli dan spesifikasi yang sama.

Teks: Harri Sandi Prayoga | Foto: Harri Sandi Prayoga