Photo: Gilamotor.com
15
7099

First Ride TVS Apache RTR 200, Tampilkan Daya Pikat dari Lintasan

Last Updated on January 22, 2016 by

GILAMOTOR.com – Tak puas hanya memandanginya, GILAMOTOR.com pun menjadi bagian dalam sesi test ride TVS Apache RTR 200 di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Usai peluncuran TVS Apache RTR 200, awak media diberi kesempatan menjajal generasi motor sport anyar asal India tersebut. Kami pun mulai ‘melucuti’ kain Sari Apache RTR 200 yang diklaim unggul dari segi desain, performa dan teknologi itu.

Sekiranya, informasi seputar hal di atas bisa Anda lihat pada pemaparan di sini. Sekarang, saatnya membuktikan apa yang sudah disebutkan sebelumnya.

Setelah mengaktifkan electric starter, kegarangan keluar dari knalpot Racing Double Barrel Exhaust yang tersalur dari mesin satu silinder 4 katup O3C berkapasitas total 197cc.

Adaptasi terhadap si tunggangan dimulai dengan duduk di atas jok model split seat yang membuat bokong terasa sangat nyaman. Kemudian, jangkauan tangan ke area setang juga mudah. Ini lantaran setang jepit Apache RTR 200 yang dibuat sedikit lebih tinggi. Jadi, tak memaksa posisi kedua tangan tegak dan kaku.

Kondisi tersebut nyatanya mempengaruhi riding position kami saat memacu TVS Apache RTR 200 di lintasan balap. Pengendalian saat memasuki tikungan juga mudah dan boleh dibilang sangat enteng.

Kemudahan handling inilah sepertinya yang bisa memikat hati konsumen di Indonesia. Dengan dimensi PxLxT (2050mm x 790mm x 1015mm) dan wheelbase 1353mm, TVS Apache RTR 200 berbobot 148,5 kg (kerb wieght) ini rasanya cukup mudah bermanuver di kemacetan.

Kendali roda depan (velg: 1.85×17/Ban Pirelli: 90/90-17 tubeless) yang ringan ini ternyata diimbangi pula dengan ukuran roda belakang yang besar dan lebar (3.50×17/Ban Pirelli 130/70-17 tubeless). Karet bundar tersebut memberikan gigitan maksimalnya di aspal Sentul. Tentu saja dibantu performa monoshock KYB yang tertanam di suspensi belakang dan sasis ala pabrikan.

Pengujian lanjutan beralih ke trek lurus. GILAMOTOR.com coba memaksimalkan tarikan nafas motor seharga Rp 23,9 juta (OTR Jakarta) ini. Torehan kecepatan tertinggi saat itu tercatat jelas di speedometer digital yang menyediakan fitur Top Speed indicator. Tapi, hasilnya baru terlihat setelah motor berada dalam keadaan berhenti atau idle.