0
3760

Farhan Hendro: Mumpung Karir Lagi Sukses, Kenapa Tidak Berbinis

Last Updated on July 25, 2013 by

GILAMOTOR.com – Anak pengusaha perlengkapan berkendara dan produk after market AHRS, Farhan Hendro, sudah terjun ke dunia balap motorkros sejak umurnya masih 10 tahun. Doi memulai karirnya di balapan motor penggaruk tanah itu di kelas 65cc.

Karirnya terus menanjak. Putra Asep Hendro ini naik kelas ke balapan kelas 85cc dengan motor Honda CRF 150R. Sudah banyak tropi yang diboyongnya dari berbagai kejuaraan. Sekarang pembalap yang punya nama lengkap Farhan Hendro Fahrozy ini bergabung di tim pabrikan KTM.

Seperti perjalanan orang tuanya, Farhan Hendro pun mulai terjun ke dunia bisnis. Bisnisnya tak jauh dari dunianya saat ini, apa lagi kalau bukan jualan motor dan segala macam pendukungnya. Persis seperti Asep Hendro, sebelum mengembangkan AHRS, pengusaha sukses ini adalah seorang pembalap nasional.

Saat ini Farhan mengelola sebuah gerai motor pabrikan Austria, KTM. Gerai yang dikelolanya saat ini jadi gerai KTM terlengkap se Indonesia, KTM Superstore SCBD di Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta. Tepatnya di basement bekas lokasinya Bengkel Café.

Menurut pemuda yang baru saja memasuki usia ke-20, berbisnis adalah bagian dari persiapannya menuju masa depannya. Karena karir sebagai pembalap tak jadi jaminan kondisi financialnya akan terus bagus. “Kita tak menutup mata kalau berkarir di dunia balap atau pun sepak bola apalagi di Indonesia, itu tak jadi jaminan ke depannya,” buka Farhan Hendro.

“Berapa tahun sih kita bisa sukses berkarir di dunia balap? Selagi masih berkarir dan sukses, kenapa kita tidak coba untuk berbisnis?,” tambahnya.

Di Indonesia didominasi oleh motor Jepang, jualannya pun lebih mudah karena pasarnya lebih besar, kenapa pilih motor KTM yang sangat segmented ini? “Nah, disitulah seninya berbisnis. Itu akan jadi sebuah tantangan bagaimana kita bisa menjual produk yang notabene masuk dalam produk hi-class. Itu tantangan kita..” ucap Farhan.

“Tapi saya yakin produk KTM bisa diterima dengan baik di Indonesia karena KTM sudah punya nama. Di kejuaran dunia motorkros, kebanyakan juaranya adalah KTM. Makanya saya yakin KTM akan diterima dengan baik,” yakin pemuda asal Garut ini.

KTM memang jarang terlihat di jalan raya. Maklum, habitat motor ini di jalan tanah yang rusak, hutan, kebun dan segala macam lahan kosong yang masih belum diaspal. Tapi secara populasi, jumlah motor KTM di Indonesia terbilang banyak. Bahkan dikatakan R Kreisna Tirta, Marketing & Promotion Director PT Moto KTM Indonesia, populasi KTM di Indonesia jauh lebih banyak dibanding Harley Davidson.

“Saya dulunya pemain Harley Davidson, makanya saya berani bilang seperti itu. Jumlah motor KTM di Indonesia lebih banyak dibanding Harley Davidson,” yakin Kreisna.