Last Updated on May 21, 2013 by
GILAMOTOR.com – Di awal kemunculannya, Mio dikenal sebagai motor wanita. Identifikasi Mio dengan wanita lambat laun surut di 2006 setelah Yamaha merilis Mio Soul. Varian ini lebih mengerti kaum Adam dan mendukung hegemoni Yamaha di jalur matik. Bergulirnya tahun, Yamaha semakin banyak menetaskan model Mio dengan generasi terakhirnya Mio GT.
Mio Fino dipilih sebagai edisi khusus bertepatan dengan 10 tahun lahirnya Mio di Indonesia. Karena skutik ini dinilai bisa mewakili dunia fashion untuk mengaplikasikan motif batik sulur ke dalam desain sepeda motor.
Yang menariknya, pengembang Mio Fino edisi khusus I Love Indonesia bermotif batik Sulur ini adalah wanita. Mereka adalah Novita sebagai Project Leader dari R&D YIMM dan Lenny Agustine seorang fashion desainer muda Indonesia.
“Desainnya diambil dari warisan budaya Indonesia yang beraneka ragam, kami mengangkat sebuah motif batik eksplorasi bebas yang dapat memberikan gaya baru pada dunia otomotif Indonesia,†ucap Novita di sela-sela peluncuran Mio Fino Batik di Jakarta (20/5).
Pengembangan model ini memakan waktu 10 bulan. Sementara untuk motifnya sendiri sampai pengaplikasiannya sekitar 2.5 bulan. Novita menjelaskan bahwa grafik Mio Fino merupakan sinergi yang unik budaya Indonesia. Grafik sulur yang bergerak bebas, menggambarkan karakter Mio Fino yang dinamis dan enerjik. Garis-garis yang tidak terputus meyiratkan kehidupan yang tumbuh dan terus meningkat. “Grafiknya kami gunakan free hand sketch yang memiliki originalitas yang tinggi tanpa mengurangi unsur etnik. Sementara I Love Indonesia melambangkan kecintaan Mio Fino pada Tanah Air,†tegas Novita.
Sementara Lenny Agustine menjelaskan kalau kekayaan hasanah budaya Indonesia itu bisa dijadikan inspirasi desain ke dalam produk apa pun. Karena motif-motifnya sangat bagus dan tidak umum serta mudah dimodifikasi sesuai dengan produknya tampa menghilangkan makna aslinya.
“Motif Sulur kami ambil dari motif yang ada di pulau Jawa. Makna aslinya, motif itu seperti daun yang menjalar bergerak dinamis dan bergerak menuju ke satu hal yang baik. Tapi di sini motif sulur diubah jadi motif applicable ke dalam motor dengan kesan move, fast. Jadi memang bentuknya adalah perkembangan dari motif Sulur, tapi tidak pure sulur,†ucap desainer cantik Lenny Agustine.
Ini adalah kali pertama Lenny mengaplikasikan desain seperti ini ke dalam dunia otomotif. Ini hal yang sangat bagus, karena tidak cuma sebagai modifikasi personal tapi ke dalam jumlah yang banyak. Artinya, secara tidak langsung dapat lebih mengenalkan kekayaan budaya Indonesia.
“Aku berharap Mio Fino ini bisa menginspirasi produk otomotif atau produk industri lain untuk mengambil inspirasi dari motif Indonesia. Karena motif Indonesia itu bukannya ketinggalan, tapi punya motif yang sangat bagus, tidak umum bahkan di luar negeri tidak ada, bisa di-redesign sesuai dengan produknya. Maksudnya, inspirasinya kalau bisa mengambil dari Indonesia. Mau diubah seperti apa agar lebih modern tidak masalah dan sah-sah saja,†harap Lenny.