Yamaha NMax 2018 Sub Tank Rear Suspension
Foto: Instgram Yamaha Indonesia
0
934

Deteksi Kerusakan Shockbreaker Motor

Last Updated on December 26, 2018 by Bang Gilmot

Gilamotor.com – Peredam kejut atau biasa kalian sebut Shockbreaker di bagian belakang ternyata memiliki masa pakai loh Gilmoters. Masa pakainya terbilang cukup lama jadi masih ada waktu untuk kalian mengumpulkan pundi-pundi rupiah.

Seperti yang dijelaskan dalam situs web Suzuki bahwa masa pakai shockbreaker tergantung dari pemakaian pengendara serta kondisi jalan yang sering dilalui. Meski demikian, ada baiknya Gilmoters melakukan pengecekan ketika motor sudah memasuki usia pakai di atas 2 tahun lebih.

Jarak dan waktu penggunaan memang tidak ada di buku panduan motor, jadi Gilmoters bisa melakukan pengecekan detail kalau motor sudah dipakai lebih dari 2 tahun, walaupun mungkin belum tentu rusak atau harus diganti.

Shockbreaker belakang terbilang bagian yang bekerja ekstra Gilmoters, karena semua berat motor dan pengendara bertumpu pada suspensi belakang. Itulah sebabnya, jika motor sudah cukup lama dipakai, sebaiknya pemilik mulai meluangkan waktu untuk mengecek kondisi peredam kejut tersebut.

Ada dua cara yang bisa Gilmoters lakukan untuk mendeteksi kerusakan shockbreaker, yaitu:

1. Dengan melakukan pemantauan pada kondisi fisik shock belakang. Coba cek apakah terdapat rembesan oli yang adalah tanda adanya kebocoran, jika ada maka dalam jangka waktu tertentu harus segera diganti.

2. Melakukan Pengetesan, cara ini lebih efektif jika dilakukan dengan cara berboncengan. Ketika melintasi jalan yang banyak polisi tidur akan terasa, apakah sok banyak goyang dan berayun atau tidak. Jika ritme ayunnya cukup banyak, sudah bisa dipastikan bahwa shockbreaker sudah rusak karena hanya per saja yang bekerja sementara komponen peredam lain sudah tidak berfungsi dengan baik.