Last Updated on September 8, 2014 by
GILAMOTOR.com – Kepergian pembalap Denny Triyugo Laksono jelas memberi duka mendalam bagi keluarga dan sahabat-sahabatnya, baik sahabat di tim balap ataupun sahabat dari kalangan media.
Di mata kerabat, pembalap Indonesia dengan nomor strat #96 ini dikenal sebagai pria yang murah senyum dan bersahaja. Banyak yang kehilangan atas kepergianya yang begitu mendadak di saat karirnya sedang bersinar.
Adri, mekanik yang cukup lama bekerja sama dengan Denny memaparkan sosok Denny sebaga pembalap yang tak banyak menuntut dan punya semangat tarung yang tinggi. “Denny orangnya nggak ribet, baik dan nggak banyak ngomong,†kata Adri, mekanik yang pernah bekerja sama dengan Denny lebih dari 1.5 tahun.
“Kalau dikasih motor, dia nerima aja selama motor itu bisa buat fight. Gw kerja bareng dia selama 1,6 tahun, jadi gw tahu betul karakter dia yang kalem dan ramah tapi punya semangat fighting yang tinggi.â€
Dikatakan Adri, sebelum kecelakaan yang merenggut nyawanya, dia [Denny Triyugo] sempet bicang-bincang dengan Adri dan mengatakan kalau Denny nggak akan lama lagi di dunia balap. “Denny bilang kalau dia nggak akan lama lagi di dunia balap. Dia mau ngurusin toko racing di Probolinggo yang baru aja Denny buka. Karena ia merasa umur juga udah tua,†cerita Adri yang mengaku merinding jika ingat ucapan almarhum Denny.
Satu hal lagi yang diingat oleh Adri tentang sosok Denny. Pembalap berusia 26 tahun itu kalau cedera nggak pernah dirasakan sakitnya. Sakit akibat jatuh seperti dianggap bukan masalah besar meski kondisi cederanya sampai patah tulang.
“Denny tuh nggak pernah dirasain kalau sakit. Pernah jatuh saat balap di China, padahal tanganya patah tapi nggak dirasain,†ungkap Adri, yang sempat menunggu di ruang ICU.
“Denny juga sering pesan ama gw, “Le, kalau gw jatoh jangan diangkat dulu, motor gw aja yang digeser, gw suka ngeblank, senderin gw dulu aja” kalimat itu sering dia ucapkan ke gw sebelum balapan,†pungkas Bule.
Selain Bule, di mata jurnalis, Denny juga dikenal sebagai orang yang panyang menyerah dan nggak mau membuat masalah pada motor dianggap sebagai masalah dan penghalang untuk bertarung menjadi juara. “Denny pembap yang punya fighting spirit tinggi, dia nggak mau anggap masalah mesin sebagai masalah yang membuatnya nggak bisa jadi juara,” ungkap Nikko Fiandri, jurnalis balap yang akrab dengannya.
“Gw kenal Denny sebagai orang yang ramah dan enak diajak sharing soal mesin,†tutur Anggi mekanik dari OEI Racing.
“Doi orang nya nggak neko-neko dan low profile. Enak diajak ngobrol, bener-bener atlit yang bagus,” ungkap Inuk Blazer yang juga pembalap nasional.
Teks: Joppie, Jayadi | Foto: Jayadi, AstraMotor