0
733

Crutchlow Jadi Asset Penting Di MotoGP, Sudah Seharusnya Tetap Di Yamaha

Last Updated on July 5, 2013 by

GILAMOTOR.com – Cal Crutchlow harusnya memang tetap di Yamaha untuk musim depan. Tapi stay di Yamaha aja sebenernya belum cukup. Kasih pembalap Inggris itu paket motor yang lebih baik. Kenapa..? Biar tontonan MotoGP nggak membosankan.

Selama ada Cal Crutchlow, balapan MotoGP dapat sedikit penyegaran. Walau nggak seheboh pertarungan Rossi atau Marquez, tapi setidaknya Cal jadi pembalap dari negara lain yang berdiri di podium. Bosen juga kan saban minggu liat trio Spaniard [Jorge, Dani dan Marc] yang ada di podium?

Silahkan bro en sis tengok ke musim 2012 lalu. Tahun kedua di Tech3, Cal sudah bisa bertengger di lima besar dan bahkan beberapa kali podium meski bukan podium satu. Dia jadi satu-satunya pembalap satelit yang bisa berdiri di podium dan bertarung melawan tim pabrikan.

Musim 2013 Cal semakin mantap. Jatuh bangun untuk membuktikan diri sebagai rider terbaik di Tech3, Cal balapan gila-gilaan. Bahkan sampai muntah darah gara-gara kecelakaan keras di sesi latihan bebas. Hasilnya, belum separuh musim berjalan Cal sudah tiga kali berdiri di podium. Seri Assen jadi podium ketiganya di musim ini. Dia berdiri di mimbar bareng pembalap tim pabrikan Valentino Rossi dan Marc Marquez.

Sayangnya, tetap saja posisi Cal di Yamaha tak jelas. Yamaha belum memutuskan masa depan pembalap yang datang ke Tech3 pada tahun 2011 lalu. Meski jelas-jelas Cal masih ingin tetap membalap bersama Yamaha.

Mengantisipasi kondisi yang tak diinginkan, Cal sudah melakukan negosiasi dengan beberapa tim pabrikan di antaranya Ducati dan Suzuki. Sayang, Suzuki menunda datang kembali ke MotoGP 2014. Jadi kemungkinan terbesar adalah Ducati. Tapi itu pun tergantung Yamaha. Kalau statusnya tak jelas hingga di Sachsenring, tak menutup kemungkian Ducati jadi tempat singgahnya di 2014.

Cal bertransformasi dari seorang rookie di 2011 jadi bintang yang punya nilai jual, khususnya di Inggris. Makanya Dorna pun meminta kepada Yamaha agar Cal tetap di Yamaha. Karena Cal sekarang jadi salah satu kunci bisnis MotoGP. Dan Cal jadi satu-satunya pembalap Inggris yang bisa berdiri di podium sejak 12 tahun terakhir. Dan keberadaan Cal membuat podium MotoGP tak melulu diisi trio Spanyol.

Yamaha jadi pilihan utama Cal untuk musim depan, tapi tentunya dengan tunjangan dan paket motor yang lebih baik dari sekarang. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi jika Cal punya paket motor yang lebih baik.. Bro en sis bayangin sendiri aja deh.. hehehee.

Saking pentingnya keberadaan Cal di bisnis MotoGP, Ezpeleta, bos Dorna, sampai turun tangan. Jelas doi turun tangan, karena ini menyangkut masa depan bisnisnya. Demi MotoGP, so pasti Ezpeleta bakal campur tangan mengatur posisi pembalap. Ini bukan pertama kalinya. Tahun lalu Dorna membuang regulasi kalau rookie harus ke satelit dulu sebelum ke tim pabrikan, tapi itu tak berlaku bagi Marc Marquez. Dan terbukti, tontonan MotoGP sedikit lebih menarik.

“Bagi kami posisi Cal sangat penting dan kami telah berdiskusi dengan jajaran BOD di Dorna,” ucap Ezpeleta. Bagaimana pun, Ezpeleta dan jajarannya akan membantu Cal untuk mendapat yang terbaik demi kesuksesan pembalap Inggris itu.

Memang Ezpeleta berada di pihak yang netral, ada di tengah-tengah antara Yamaha, Tech3 dan Cal. Dorna tak bisa melarang semua pihak membuat keputusan mereka sendiri. Tapi Ezpeleta berharap Yamaha mau mempertahankan Cal untuk musim 2014. “Cal punya kepribadian yang fantasitis dan semua orang senang dengannya.”

“Kami mendukung orang-orang yang fantastis baik di lintasan maupun di luar lintasan. Kami telah mengkomunikasikan dengan Yamaha bahwa kami ingin mereka tetap punya Cal di 2014. Kami mengerti bahwa semua orang bebas membuat keputusan mereka sendiri tapi kami katakan kepada mereka bahwa itu sangat penting demi kejuaraan ini.”

“Kami juga bekerja dengan Harve [Bos Tech3], sekarang banyak kepentingan pada Cal dan dia asset fantastis untuk MotoGP. Kami akan berusaha memahami apa yang diinginkan dan mungkin kami bisa membantu agar semua pihak tak ada yang merasa dirugikan.”