45
6168

Cipaku Custom : Main Harley Davidson Gara-gara Projek Sakit Hati

Last Updated on March 21, 2013 by

GILAMOTOR.com. – Multi talented.. Itu yang ada pada diri Iman Kusumo dari Cipaku Custom. Mulai dari modifikator, RC mania, Jeep Lover sampai produsen film juga macam Pulau Hantu dan Angker Batu. Banyak obsesi yang Iman pengen wujudkan, salah satu proyek 2013 ini doi membangun replika Shelby Mustang 1967 yang dikebut Nicholas Cage dalam Gone in 60 second tahun 2000. Dalam tahap 80% pergerjaan, semua dikerjakan secara “house production” di Jl Cipaku yang juga rumah dan workshop-nya. Di sini juga terdapat hasil kerja keras, hobi, impian dan ambisi seorang Iman Kusumo.

“Gue demen banget ama film Gone in 60 second, mempelototi Eleanor yang dikebut Nicholas Cage.  Tipe GT 500 itu udah gue tonton bolak-balik, jadi pengen bikin rebuild. Ini juga didorong oleh sang istri, dulu sebelum menjatuhkan hati ke Mustang. Gue mau beli Porche GT3 tapi istri gue ngelarang, ngomong gini “Mending bikin daripada beli, itu terlalu mahal. Bikin yang beda”. Akhirnya kepikiran bikin Mustang yang dibilang limited edition, di dunia cuman 800 unit aja. Jadi semangat berburu komponen dan onderdilnya,” bebernya panjang lebar.

Bicara masalah komponen, doi menjelaskan sebagiannya didapat di Indonesia. “Kalo bodi kebetulan gw dapat di sini. Mustang tahun 1967 juga sempat mampir di Indonesia. Tapi limited, kebetulan dapat tapi kondisinya harus rebuild.” Dalam pengerjaannya, Imam dibantu oleh Galih G-Speed dan 6 crew dari Cipaku Custom. “Dibuat semirip mungkin dengan si Eleanor, warna sampai aksesoris. Tapi mesin baru versi replika V8. Tapi yang ini transmisinya matik. Gue tergila-gila ama mesin V8, keracunan saat kuliah di Australia. Jika masih mempertahankan aslinya, udah uzur en tidak bertenaga. Otomatis di-replace oleh versi terbaru. Mesan langsung dari Amrik sono. Tinggal rakit saja, tuh mesinnya masih disebelahnya.”

Sebenarnya, Imam itu tergila-gila dengan Jeep dan Harley Davidson. Tapi kalau masalah HD, hobi dan kemampuannya muncul dari sakit hati. “Sejak SMA udah mainan Jeep. Tahun 1997 pertama kali megang FJ40 Hartop 82, pemberian bokap buat wira-wiri sekolah aja. Dari situ tertanam Jeep Mania, selepas SMA baru hobi koleksi lebih gila dan waktu itu membuka bengkel cat buat hartop kecil-kecilan di Permata Hijau. Koleksi pertama Cherokee tahun 2007, gue dandani model offroad style dan sampai sekarang 3 buah. Kalo mainan HD itu proyek sakit hati, pas awal modif Harley Davidson masih pakai jasa orang. Tapi kok hasilnya kurang puas jadi gue pikir kalo ngerjain sendiri pasti bisa, dari situ mulai learning by doing. Pengenalan satu persatu part HD dan dibantu tenaga ahli akhirnya utak-atik American Legendary ini. Dari sini hobi jadi ladang penghasilan, banyak teman-teman datang untuk minta dibuati HD atau Jeep. Gue melihat ini jadi sumber bisnis yang bagus, sembari menyelam minum air.

“So pasti, di sini gue diajarkan untuk membuat yang tidak bisa jadi bisa. Orang yang menggeluti hobi itu orang kreatif-inovatif dan idenya nggak habis. Hobi itu seperti bersosialisasi dan membuka networking, tidak sekedar mencari untung semata. Orang kaya banyak tapi belum tentu menghasilkan hasil karya yang fenomenal, gue kagak pengin seperti itu. Semua orang memang butuh duit tapi bukan itu yang gue kejar, persahabatan dan keluarga lebih penting. Loe punya duit banyak tapi nggak bisa membeli teman, kalo bisa keduanya berjalan beriringan. Seperti gue terapkan ke bengkel gue, Cipaku. Crew di sini saling memiliki dan seperti saudara hingga didapatkan team work. Tidak ada yang individual, bukan jamannya gue-gue atau loe-loe.