76
3720

Carlo Pernat: Mundurnya Preziosi Bukan Kemauannya, Tapi Orang Lain

Last Updated on March 1, 2013 by

GILAMOTOR.com. – Direktur olahraga Pramac Ducati, Carlo Pernat, dikenal sebagai orang yang blak-blakan kalau ngomong. Makanya dia juga bilang kalau mundurnya pengembang mesin Desmosedici yang pernah meraih gelar juara dunia di MotoGP bukan karena alasan kesehatan, dan bukan kemauan dirinya, tapi ada orang lain yang menginginkan dia mundur dari Ducati.

Insinyur ini harus kehilangan fungsi kakinya karena kecelakaan motor di Afrika tahun 2000 lalu. Makanya doi nggak pernah lepas dari kursi roda. Bahkan saat di paddock sekalipun. Otak dan pemikiran lelaki ini sangat cemerlang. Buktinya, lepas “makan” bangku kuliah doi langsung jadi engineer di Bologna Borgo Panigale pada 1994 dan setahun kemudian ambil bagian di technical race. Tahun 2009 doi menjabat sebagai technical head Ducati Motor Holding dan dua tahun kemudian menjabat sebagai Development Technical Director Ducati Corse. Sejak tahun 2005 dia bertanggung jawab sebagai Managing Director untuk MotoGP dan SBK serta Ducati Corse.

“Buat ku, pengunduran dirinya seperti petir di siang bolong. Sesuatu yang sangat tak diharapkan,” ucap Carlo Pernat. Pernat juga bilang kalau Filippo adalah salah satu insinyur terbaik di Eropa, orang yang bisa mengerjakan motor dan menunjukkan Desmosedici meraih kemenangan kelas dunia.

Pernat tidak yakin kalau masalah kesehatan yang jadi alasan dirinya mengucapkan selamat tinggal. “Aku tidak mengerti apa alasan yang menyebabkan dirinya mundur dari semua pengalamannya. Bulan yang tak mudah bagi Preziosi, dengan datangnya Audi yang mengambil komando di departemen racing, menunjuk dia sebagai direktur di departemen R&D.

“Sorry to say, tapi kolabirasi antara Rossi dan Ducati membuat dua bencana,” Pernat beropini karena perginya kedua orang tersebut, Rossi dan Philip.”

“Aku ingat, seminggu sebelum pengumuman resmi itu, aku berbicara dengannya. Kami berdiskusi tentang program yang bersangkutan dan tentang Iannone, sekarang aku bisa bilang, harusnya aku dulu yang tau masalah itu. Jelas bahwa bukan dia yang mengambil keputusan untuk meninggalkan departemen racing, tapi orang lain,” yakin Pernat.

Berbeda dengan Pernat, Luigi Dall’lgna, Technical Director of Aprilia Racing, tak terlalu perduli dengan alasan mundurnya Perziosi dari Ducati. Luigi yang juga teman dekat Perziosi hanya merasa sedih atas keputusan itu. “Jujur berita ini meninggalkan ku rasa tidak enak di mulut,” katanya. “Salah satu teknisi terbaik yang ada dan itu sangat penting bagi Ducati. Kesedihan yang mendalam. Aku tak ingin memperdebatkan alasan karena itu urusan pribadi dan aku tak punya alasan untuk meragukan itu. Aku hanya ingin melakukan perkerjaan ku dan keberuntungan terbaik.”