Last Updated on November 22, 2018 by Bang Gilmot
GilaMotor.com – Di pasaran kita bisa menemui sejumlah produk kendaraan roda dua telah dilengkapi radiator sebagai sistem pendingin mesinnya. Keberadaan radiator pada sebuah motor bisa dibilang selangkah lebih maju dibanding motor yang masih mengandalkan embusan angin untuk bikin dapur pacu adem.
Radiator menghadirkan performa pendinginan yang lebih baik, namun bukan berarti kita bisa mengabaikan aspek perawatannya, Gilmoters. Seperti diketahui, radiator berisi coolant atau cairan yang perlu diganti setiap 9.000 – 10.000 km. Dan yang nggak kalah penting dari hal itu ialah mengurasnya secara rutin pula.
(Baca juga: Membersihkan Mesin Motor Pakai Barang-barang Dapur)
Gilmoters mungkin bertanya-tanya, mengapa harus dikuras? Jawabannya adalah demi kebersihan. Bila didiamkan dalam jangka waktu yang lama, ada risiko kotoran menempel sehingga menghambat sirkulasi coolant di dalamnya. Kalau sudah begini bisa-bisa mesin jadi overheat. Amit-amit, semoga nggak ada Gilmoters yang sampai mengalami hal ini ya.
Bagaimana caranya mengetahui air radiator kotor?
Untuk mengetahui kondisi air radiator, cara gampangnya ialah dengan membuka tutupnya. Bila air terlihat sudah keruh, kita bisa mengurasnya. Namun, bukan sembarangan kuras, Gilmoters. Kita bisa melakukan yang dinamakan radiator flush dengan bentuan cairan kimia khusus yang memang ditujukan untuk membersihkan radiator.
Untuk hal yang satu ini, banyak merek yang bisa ditemui di pasaran. Salah satunya yang cukup populer datang dari merek Prestone. Hal yang perlu diingat, cairan pembersih radiator ini bukanlah coolant atau air radiator itu sendiri, ya, Gilmoters. Jadi jangan sampai salah.
Pada umumnya cairan pembersih radiator memiliki kemampuan membersihkan kotoran di dalam radiator seperti residu minyak. Nah, keuntungan utama dari menguras radiator ialah mempertahankan performa mesin. Logikanya, bila sistem pendinginan bekerja dengan baik maka mesin bisa bekerja pada kondisi yang ideal. Motor jadi enak dipakai, Gilmoters.