Last Updated on May 18, 2021 by Bang Gilmot
Gilamotor.com – Pandemi covid-19 seakan tidak berpengaruh terhadap kreativitas builder di Tanah Air Gilmoters. Tepat di awal tahun 2020 Kromworks bengkel motor kustom di bilangan Jakarta Selatan mendapat request dari pecinta kustom di Inggris.
Berkat karyanya yang sudah mendunia di event kustom Asia dan Eropa, Andika Pratama owner dari Kromworks dipercaya untuk membuat motor kustom bergaya cafe racer Gilmoters.
(Baca juga:Â Kolaborasi Apik Berbuah Royal Enfield Himalayan GT14)
“Owner yang berasal dari Inggris ini juga hobi dengan motor kustom dan memiliki beberapa motor kustom. Setelah melihat karya saya yang waktu itu di Yogyakarta dia ingin dibuatkan seperti itu,” buka Dika anak dari Dodi Irhas dengan nama beken Dodi Crome.
Tawaran tersebut disambut baik oleh Dika, tidak terlena dengan konsep sebelumnya Dika pun menawarkan tampilan cafe race yang lebih apik Gilmoter. Usai memberikan sketsa dan gambar alhasil owner menerima konsep Cafe Racer klasik modern.
“Owner hanya memesan motor tanpa mesin dan kemungkinan mesin yang akan digunakan Royal Enfield. Oleh karena itu konsep ini saya bawa untuk menjadi acuan motor kustom bergaya cafe racer,” tambah Dika.
Kesan klasik bisa didapat dari mesin Royal Enfield, sementara untuk cafe racer modern dituangkan pada bagian bodi berbentuk futuristik. Bodi berbahan stanless steel dibagi menjadi tiga bagian.
Di dalam bodi ini banyak piranti pendukung seperti tangki bensin, aki, dan beberapa piranti lainnya. Bahkan lampu depan dan belakang dilindungi oleh grill, sepintas tidak terlihat adanya lampu dibagian ini Gilmoters. Detail yang rapih dan bersih membuat kabel kelistrikan tidak terlihat, pasalnya kabel bodi dan sejenisnya tertata di dalam rangka berbahan plat besi yang dibentuk secara apik Gilmoters.
Sudah terbayang dong bagaimana apiknya pengerjaan ini? Lempengan plat besi dibentuk untuk menopang motor hingga menjadi rangka, arm dan peredam depan. Tidak sampai disitu saja Gilmoters, hampir setiap komponen pada motor ini dibuat hand made, seperti tromol depan – belakang dan knalpot. Masalah kerumitan tentunya disemua bagian terbilang rumit tetapi Dika mengakui hal terumit ada pada bagian suspensi depan dan belakang.
“Pembuataan dudukan suspensi belakang agak rumit karena sempat mengalami beberapa ubahan. Suspensi depan jenisnya glider, serig ditemui pada kendaraan klasik, kerumitannya suspensi ini ada di dalam bodi jadi kita fitting supaya kemudi dan suspensi bisa berfungsi dengan baik di dalam bodi,” cerita Dika.
Guna memberikan kesan simpel tanpa banyak aksesori Dika meniadakan komponen pengukur laju dan bensin atau biasa dikenal spedometer, bahkan untuk menghidupkan motor Kromworks menggunakan switch stater milik mobil Gilmoters. Sementara untuk warna terpilih warna yang masih jarang ditemukan Gilmoters.
“Karena menggunakan plat besi jadi harus diberikan warna dan saya kasih beberapa option warna namun owner memilih warna hijau, saya pun sepakat karena memang masih jarang dan warna yang masih masuk dengan konsep motor,” ungkap Dika.
Tidak ada habisnya deh Gilmoters kalau membahas secara detail satu persatu dari cafe racer buatan Kromworks, hal terakhir yang cukup mencengangkan motor ini dapat menggunakan beberapa jensi mesin.
“Jika untuk motor kustom, motor ini bisa menggunakan mesin berkapasitas 250cc – 650cc. Waktu pengerjaan 5 – 8 bulan karena ada pandemi sehingga beberapa bahan sulit didapat. Dan untuk pengiriman motor lengkap tanpa mesin dan beberapa kabel yang bisa dengan mudah dia dapatkan di negaraya,” tutup Dika.
Bengkel : Kromworks
Susupensi belakang : Kawasaki Ninja
Velk : TK Ring 21 F/R
Ban : Shinko E270 21-3.00 F/R