1
1895

Burnout Sajikan Nuansa Otomotif dan Lifestyle Era 90’an

Last Updated on August 30, 2018 by Bang Gilmot

Gilamotor.com – Gilmoters mungkin sudah enggak asing lagi dengan event otomotif berlabel Burnout. Acara ini merupakan gagasan dari para pecinta motor custom di wilayah Solo. Dan tahun ini menjadi tahun ke empat acara Burnout dihelat dengan tema “SOPANEVA JAYAMAHE” atau bisa diartikan “Di Jalanlah Kita Berjaya”.

Eko Susanto, penanggung jawab acara Burnout menjelaskan maksud dari tema yang diangkat tahun ini. “Terinspirasi dari semboyan salah satu mantra penjaga kedaulatan negeri ini. Sopaneva Jayamahe merupakan kalimat yang dirasa mampu mewakili bagaimana perkembangan kustom kultur hingga hari ini. Kurang lebih satu dekade terakhir ini dapat dilihat bagaimana laju salah satu sub culture ini bisa diterima di masyarakat,” ungkapnya.

(Baca juga: Kupas Detail Ubahan Motor Custom Jokowi Kawasaki W175)

Berlokasi di Sentra Niaga, Solo Baru, Jawa Tengah, Burnout 2018 akan berlangsung pada akhir pekan ini, Sabtu (1/9). Tentunya Gilmoters yang merasakan era 90’an bakal datang ke acara ini pasalnya salah satu konten dari acara ini adalah 90’s wave dan juga small bore corner di 90’s. Di mana area ini dikhusukan untuk mereka yang ingin mendapatkan nuansa 90-an mulai dari dunia otomotif dan juga lifestyle.

Sementara small bore corner merupakan konten acara yang ditujukan khusus untuk pecinta motor custom yang sudah melakukan perubahan pada motornya dengan menggunakan basis motor lokal. Beragam booth segala kebutuhan bikers hadir di lokasi acara ditambah lagi hiburan musik hingga malam.

Selain konten di atas ada juga Custom Meetup, music zone, pin up photo session, live pinstripe demo, city rolling dan juga atraksi penutup pertunjukan yang menjadi trade mark dari acara ini yaitu ‘Burnout Time’.

Kabarnya, Burnout 2018 akan menghadirkan 80 motor custom dan 20 mobil custom yang mengikuti exhibition, dan kabarnya ada motor putra Presiden Indonesia yang akan dioajang di lokasi. “Untuk motor kemungkinan punya mas Gibran , tetapi masih tentatif belum fix,” tutup Eko.