Last Updated on January 11, 2011 by
GILAMOTOR.com, Jakarta. – Tingginya populasi sepeda motor yang terus meningkat dari tahun ke tahun, kini diperkirakan telah mencapai 50 juta unit yang tersebar diseluruh nusantara. Jumlah ini sedikit banyak memberi kontribusi pada tingginya jumlah kecelakan lalulintas yang terjadi setiap harinya.
Anda bisa banyangkan, per akhir 2010 dari 11 juta kendaraan yang ada di Jakarta, sekitar 8 jutanya adalah motor. Fisiknya yang kecil dan mudah tergelincir, membuatnya sebagai penyumbang terbesar kecelakaan yang terjadi. Data dari Kepolisian RI menyebutkan, keterlibatan sepeda motor dalam kecelakaan mencapai 70% dari total kasus kecelakaan lalu lintas.
Data tersebut selaras dengan fakta yang disodorkan PT Jasa Raharja, perusahaan Negara yang bertugas menyantuni korban kecelakaan. Hingga Oktober 2010, dari nilai santunan yang mencapai Rp 1,3 triliun untuk korban kecelakaan, sekitar 70 % nya adalah klaim pengendara sepeda motor.
Ya. Tingkat kecelaakan di Indonesia terbilang masih sangat tinggi. Sepanjang 1992 hingga 2010, tak kurang dari 300 ribu jiwa melayang akibat kecelakaan lalu lintas jalan. Belum lagi korban luka berat dan ringan yang jumlahnya taka kurang dari setengaj juta orang.
Hal inilah yang menimbulkan kegelisahan dalam diri Edo Rusyanto. Seorang Jurnalis yang juga aktif dalam kegiatan kampanye keselamatan berkendara di bawah bendera Road Safety Asosiation (RSA).
Kegelisahan dan rekaman peristiwa yang terjadi di dunia otomotif roda dua khususnya, dirangkum kedalam sebuah buku berjudul Hiruk Pikuk Bersepeda Motor. Buku setebal 156 halaman terbitan Tristart Kreasi, November 2010 itu menjadi catatan perjalanan si roda dua dan kecelakaan yang melingkupinya.
Dalam buku ini juga tertulis beragam aturan lalulintas dan upaya untuk menghindari kecelakaan saat bersepada motor.
Sementara itu, bagi Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susanto yang juga membari kata sambutan dalam buku itu menilai, menurunkan angka kecelakaan dan menciptakan lalu lintas jalan yang aman dan tertib tak bisa hanya dilakukan sendirian oleh pemerintah. Dua pemangku kepentingan yang tak kalah penting adalah dunia usaha, dalam hal ini produsen motor dan masyarakat selaku pengendara.
“Saya menyambut baik hadirnya buku Hiruk Pikuk Bersepedamotor karya Edo Rusyanto ini, yang merupakan salah satu potret kehidupan bersepedamotor di Tanah Air. Saya harapkan buku ini bisa menjadi salah satu bacaan untuk menularkan kesadaran bersepeda motor yang bersahabat dan santun di jalan, untuk terwujudnya perilaku bermotor yang humanis,†kata Bambang Susantono dalam kata pengantarnya.
Buku ini juga merinci apa saja mengenai regulasi terbaru lalu lintas jalan, khususnya terkait pemotor. Selain itu, tentu saja menyinggung mengenai peran berbagai elemen masyarakat dalam menyebarluaskan bersepeda motor yang aman dan selamat.
Buku ini akan resmi diluncurkan Rabu, 12 Januari 2011 di Jakarta dan sekaligus diskusi masalah transportasi Indonesia bersama pembicara Bamabang Susanto Wakil Menteri Perhubungan, Hiramsyah Thaib CEO Bakrieland Developmen, Paulus S Firmanto General Manager YMKI.
Penulis/Foto : Jay/Istimewa                               Sumber: Edo Rusyanto