Last Updated on October 4, 2015 by
GILAMOTOR.com – Banyak cara digunakan untuk menunjukkan kecintaan terhadap Indonesia. Pun demikian dengan para modifikator yang berpartisipasi di ajang Kustomfest di Yogyakarta (3-4/10/2015).
Salah satu faktor yang menunjang apiknya sebuah modifikasi terlihat dari segi tampilan. Bukan builder namanya jika hanya bisa menghasilkan karya yang biasa-biasa saja.
Teknik engraving sekarang ini pun dijadikan jurus andalan untuk menjadikan sosok kuda besi makin ciamik. Dan, tak sedikit pula modifikator yang mengedepankan engraving untuk memikat juri di Kustomfest kali ini.
Menariknya lagi, seni pahat yang juga identik dengan Indonesia ini juga dibuat lebih kental dengan mengambil tema budaya Tanah Air. Tentu saja bukan hal mudah, apalagi media yang digunakan bukanlah kayu.
“Engraving peserta Kustomfest tahun ini detailnya lebih bagus dan rapih. Tingkat kesulitannya juga sangat tinggi karena kebanyakan menggunakan desain 3D,” buka Haikal Bagaskara yang berprofesi sebagai seniman engraving.
Seniman yang bekerja di West Art di bilangan Salatiga, Jawa Tengah ini juga mengatakan pengerjaan engraving juga ditentukan oleh beberapa hal. “Lama tidaknya tergantung desain atau motif. Semakin kecil, kesulitannya lebih tinggi,” sahut Haikal ditemui GILAMOTOR.com di area Jogjakarta Expo Center.
Haikal menjelaskan bahwa sulit tidaknya engraving juga berpengaruh pada material dan bidang untuk dipahat. “Bagian yang sulit itu biasanya pada bagian yang tidak rata atau melengkung,” ujarnya lagi.
Dari sini pula para pengrajin bisa menentukan harga untuk jasa engraving tersebut. “Kalau teromol biasanya sekitar Rp 400 ribuan. Sedangkan blok mesin (kanan-kiri) dihargai sekitar Rp 700-800 ribu.
Saat ditanya soal animo, Haikal mengatakan sekarang orderan engraving dari tempatnya cukup banyak. Tidak cuma motor modifikasi untuk kontes saja. Motor harian juga sekarang banyak. Mereka kepingin terlihat lebih keren dan fashionable,” tutup Haikal.