Last Updated on December 15, 2016 by Bang Gilmot
JAKARTA, GILAMOTOR.com – Harus diakui membangun motor custom tentunya butuh dana. Tak jarang pemikiran ini membuat pemilik motor yang baru mau nyemplung ke dunia custom jadi “balik badan”. Padahal, dalam membangun motor custom ada yang tak kalah penting, yaitu selera.
“Uang atau selera tentunya yang lebih penting adalah selera. Saya pernah lihat motor yang dipasang shockbreaker seharga enam puluh juta, tapi hasilnya biasa saja karena tidak cocok dengan konsep,” jelas Tommy Dwi Djatmiko (41), penggawa Mastom Custom, Rabu (14/12) di Jakarta.
Intinya, segala pemilihan komponen haruslah selaras dengan konsep yang dipakai. Tidak harus mahal.
Demam custom culture yang berkembang dalam lima tahun belakangan ikut diiringin peredaran komponen-komponen custom berharga terjangkau. Opsi ini bisa dipilih oleh pemilik motor yang baru mau nyemplung ke dunia custom.
Menurut pria yang pernah ambil kuliah jurusan seni rupa tersebut, selera seseorang dalam membangun motor custom juga diuji dalam pemilihan warna. Lagi-lagi untuk menentukanya dikembalikan ke konsep. “Misalnya, kalau konsepnya rough (red: kasar) bisa pakai warna-warna yang maskulin,” ujarnya. (mdp)