Last Updated on September 11, 2014 by
Bagi para bikers tanah air, sosok Ignatius Hendra atau yang lebih dikenal dengen sapaan Bingky, rasanya cukup dikenal sebagai builder dengan ide-ide gila. Setiap rancangannya selalu memenuhi nilai-nilai estetika yang mencuatkan kesan tak biasa. Wajar jika hasil karyanya terkadang hanya bisa dinikmati oleh kalangan tertentu.
Bicara masalah ide-ide gilanya membengun sebuah motor, Bingky sedikit banyak terpengaruh dari gaya Amerika yang dia dapat saat berlibur di negeri Paman Sam.
“Pengalaman dan buku merupakan guru yang sangat berharga, dari sana ide-ide membangun motor saya dapatkan. Namun lebih sering ide itu muncul saat jalan-jalan ke pelosok Amerika dengan motor bersama teman-teman di Amerika. Sampai Indonesia saya kembangkan lagi ide itu, sehingga terwujud sebuah motor bergaya Amerika namun tak menghilangkan unsur Indonesia nya,†Jelas Bingky.
Tak sedikitpun terbesit untuk menjadi seorang builder motor seperti bisnis yang digelutinya sekarang. Semua mengalir seperti air yang membawanya ke muara sebagai builder yang tenar. Tak hanya di negeri sendiri, kemampuannya membangun motor besar terdengar hingga ke manca negara.
Bengkel yang dimulai di halaman rumahnya di bilangan Kemanggisan Hilir, Slipi, Jakarta-Barat, sekitar 30 tahun yang lalu, akhirnya berpindah dari satu tempat ke tempat lain dan menemukan tempat persinggahan terakhirnya di kawasan Bintaro.
“Dulunya Cuma seneng meng-custom mobil VW pribadi gw, lama-lama temen-temen gw pada demen ngeliatnya dan minta di dandanin juga mobilnya. Akhirnya tuh bengkel besar dengan sendirinya. Karena makin ramai, tetangga merasa terganggu akhirnya tuh bengkel sempet beberapa kali pindah lokasi dan terakhir disini (Bintaro),†papar lelaki lulusan arsitek yang berkiblat pada American Modern Arcitec.
Munculnya ide membuat bengkel motor berawal dari kebiasaannya membewa motor Harley Davidson kesayangannya ke bengkel. “Dari pada ke bengkel mulu, kenapa gw gak coba ngoprek sendiri, custom sendiri, bengkel udah ada walau itu bengkel mobil, tapi kan alatnya bisa digunakan untuk motor,†paparnya.
Dulunya bengkel mobil dan motor ini gak punya nama, tapi sekitar beberapa tahun lalu sang juragan menyandangkan nama Carburator Spring Automotive Resto dan bengkel motor Bikerstation dengan jumlah awak bengkel sebanyak 20 orang.
Bengkel yang umumnya membangun motor-motor Harley ini, mendatangkan mesin Harley Davidson langsung dari Amerika. Dan dikembangkan sesuai konsep yang diinginkan di bengkel yang kini menjadi tempat nongkrongnya para pecinta otomotif.
“Dibengkel ini bisa membangun 1 unit motor sekitar dua hingga tiga bulan, tergantung tingkat kesulitan konsep yang diambil.â€
“Semua pengerjaan bisa dilakukan di bengkel ini, service, maintanance, penitipan, custom, builder, pokoknya apa aja yang lo minta kita kerjaain, tapi selama masih ada hubungannya dengan otomotif bukan yang lain,†pungkasnya sambil tertawa lebar.