Last Updated on October 3, 2019 by Bang Gilmot
Gilamotor.com – Sampah plastik yang sulit untuk terurai atau daur ulang membuat pencemaran sampah terus terjadi di berbagai wilayah, menurut data yang dihimpun dari Our World In Data sejak 1950 hingga 2015 saja produksi sampah plastik mengalami pertumbuhan yang pesat. Bisa dibayangkan deh seperti apa kondisi sampah plastik saat ini Gilmoters.
Hal ini menggugah komunitas Get Plastic yang menyuarakan tentang pengelolaan sampah plastik kepada masyarakat sejak 2015. Dimas Wijanarko founder Get Plastic terus melakukan pembuatan mesin pengolahan sampah hingga jadi BBM untuk kendaraan baik motor vespa atau motor lainnya.
(Baca juga: Pengguna Motor Besar Honda Lakukan Ritual Sebelum Touring)
Keingin tahuan yang besar membuat Dimas terus mencari tau tentang plastik, melalui salah satu artikel dan obrolan dengan teman teman akhirnya pemikiran sederhana Dimas tentang sampah plastik yang bisa dijadikan bahan bakar tercapai melalui mesin pengolahan yang Get Plastic buat.
Guna meyakinan orang – orang disekitar akhirnya Dimas melakukan perjalanan Jakarta menuju Bali dengan motor Vespa, namun Dimas harus lebih dulu melakukan modifikasi Vespa miliknya agar alat pengolahan sampah plastik bisa dibawa selama perjalanan.
“Iya, kita sukses menjalankan vespa berbahan bakar murni dari olahan sampah plastik untuk menempuh jarak 1.200 km,” jelas Dimas Acong, salah satu anggota komunitas Get Plastic.
Pengolahan yang dilakukan cukup memakan waktu singkat Gilmoters, sampah plastik sebanyak 1 Kg bisa menghasilkan 1 Liter BBM dalam waktu pengolahan 15 menit sampai minyak keluar untuk pengganti BBM yang digunakan Dimas saat perjalanan menggunakan motor Vespa.
“Mesin yang dibuat ini bisa menjadi beberapa jenis BBM seperti solar, pertamax. Hasilnya tergantung filter yang digunakan, sementara untuk hasil dan tenaga sama saja. Dan polusi yang dihasilkan tidak seperti BBM biasanya,” tambah Dimas.
Hingga saat ini Dimas beserta komunitass Get Plastic terus berupaya mengajak masyarakat untuk pintar – pintar menggunakan plastik dan bisa mengolah plastik dengan baik sehingga tida ada yang terbuang.
“Sekarang kita masih memakai gas, saat ini anak-anak lagi riset menggunakan listrik panel surya supaya ramah lingkungan, ke depan akan membuat seperti itu. Dan sampah dari pembakaran jika kita manfaatkan untuk membuat bata paving bloc yang digunakan untuk bangunan,” tutup Acong.