ilustrasi pembalap Indonesia AHRT
0
895

Berkendara Harian Pembalap Indonesia Tanpa Wearpack Kudu Safety

Last Updated on October 26, 2020 by Bang Gilmot

Gilamotor.com – Di dalam sirkuit pembalap memang harus tampil galak Gilmoters, terlebih yang mereka hadapi merupakan rival untuk mendapatkan posisi terbaik. Hal ini terlihat jauh berbedda 160 derajat saat mereka berkendara menggunakan motor harian.

Galak di sirkuit, sopan di jalanan umum. Inilah prinsip yang dipegang teguh para pebalap binaan PT Astra Honda Motor (AHM) yang tergabung di Astra Honda Racing Team (AHRT). Bagi mereka yang sudah cukup umur berkendara di jalan, agresivitas di trek tak harus menjadi budaya saat berbagi ruas dengan pengendara lain di jalan raya.

(Baca juga: Jadi Tuan Rumah, Indonesia Mulai Berbenah Sambut MotoGP 2021)

Hal ini tentunya bisa menjadi contoh Gilmoters dalam berkendara, ketika kebut kebutan tempat yag tepat adalah sirkuit sementara dijalan umum kalian harus berkendara secarra sopan.

Lucky Hendriansya di ajang balap misalnya, mampu mengantarkannya sebagai salah satu pebalap yang disegani di ajang Asia Road Racing Championship. Namun, status pebalap 20 tahun asal Pangkejene, Sulawesi Selatan, itu tak membuatnya lupa diri. Dia dengan tegas menyatakan tidak untuk ugal-ugalan di jalan raya.

”Di sirkuit kita dituntut selalu memacu sepeda motor dengan cepat karena sifatnya kompetisi. Itu pun menggunakan safety gear yang mendukung. Berbeda dengan berkendara di jalanan umum, kita harus memikirkan pengendara lain dan diri kita juga. Banyak rambu-rambu yang harus ditaati,” ucap Lucky yang biasa menggunakan Honda Scoopy dengan kapasitas mesin Honda Scoopy.

Dengan apparel jaket, helm, sepatu, dan sarung tangan menjadi peranti wajib yang selalu digunakan saat berkendara harian. ”Dinikmati saja berkendara hariannya. Jika memang hobi ngebut, silakan daftar di Astra Honda Racing School,” katanya.

Lain halnya dengan Delvintor Alfarizi bersama AHRT, menyandang status sebagai Juara Nasional Motocross MX2. Adel, sapaan akrabnya, dikenal tangguh dan ”galak” di sirkuit tanah.

 

Dalam balap Motocross MX2 tentunya Adel selalu memacu motor dengan responsif dan galak Gilmoters, sementara dalam keseharian motor Honda Vario 150 menjadi andalannya. ”Di sirkuit, kecepatan nomor satu. Di jalan, keselamatan yang utama. Jangan terburu-buru, nikmati perjalanan,” pesannya.

Rheza mengatakan saat dirinya bersiap melaju di jalan umum, kondisi sepeda motor dipastikan prima terlebih dahulu. Badan sehat, dan selalu menggunakan perlengkapan safety. Sedangkan Irfan menyatakan selalu berkendara harian dengan normal, dan terpenting saling respek terhadap pengguna jalain yang lain Gilmoters.

”Selalu berhati-hati, tetap waspada, karena banyak pengendara lain yang belum tentu mematuhi aturan,” timpal Irfan.