Last Updated on September 8, 2014 by
GILAMOTOR.com – PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing sukses mengusuk hati para pecinta motor sport di Tanah Air dengan menghadirkan YZF-R25. Program jualan melalui inden online sukses menyedok animo masyarakat yang berujung pada larisnya R25 di program inden online itu.
Motor berjuluk Baby M1 ini dikatakan Yamaha sebagai sebuah superbike yang nyaman dipakai harian. Kata superbike yang nyaman dipakai harian cukup mengusik dan rasanya harus dibuktikan. Setelah menjajal performa dan handling R25 di sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, sekarang saatnya membuktikan kalau superbike ini nyaman dipakai harian.
Setelah menjajal di Sentul dan merasakan bobotnya tak seberat yang dibayangkan dan handling tak sesulit yang dipikirkan, yang terbayang pertama saat akan menunggangi R25 untuk harian adalah repotnya menghadapi macetnya jalan Jakarta. Selain itu, namanya penggunaan harian, tentu tak lepas dari jalan-jalan sempit atau yang beken disebut jalan ‘tikus’ sebagai jalan alternatif menghindari kemacetan.
Selain itu, yang juga mengawang-ngawang di pikiran adalah rasa pegal pada punggung dan tangan karena motor sport umumnya punya posisi berkendara yang menunduk. Tenaga besar juga membuat tangan bekerja lebih ekstra.
Tapi faktanya, nggak seburuk yang ada dipikiran. Malah kenyataannya, motor 250cc dua silinder yang video versi prototype nya dibintangi oleh Valentino Rossi memang nyaman dipakai harian.
Apa yang membuat motor ini nyaman dipakai harian? Okeh, yuk kita bahas soal rasa berkendara harian dengan R25.
Urusan performa rasanya tak perlu dibicarakan lagi. Bisa tembus 173 km/jam di sirkuit Sentul sudah jadi bukti kongkret kalau motor ini memang powerful. Yamaha memberikan slogan ‘A Superbike you can ride every day’ untuk R25. ‘A superbike’ sudah dibuktikan di Sentul, sekarang adalah pembuktian ‘you can ride every day’. Maka yang jadi pokok utama dalam pembahasan di artikel ini adalah soal kenyamanannya.
Soal kenyamanan, tentu berhubungan langsung dengan riding position. Dan riding position jelas jadi faktor utama dalam menentukan kenyamanan berkendara harian, terlebih saat melewati kemacetan yang makin hari makin ‘gila’. Juga saat melewati jalan ‘tikus’ dan perjalanan jarak jauh yang dampaknya pada rasa pegal dan lelah berlebih.
Duduk di atas R25 terasa cukup nyaman. Jarak jok ke tahan tak terlalu tinggi sehingga kaki bisa berpijak di tanah cukup baik [tinggi badan 170 cm].
Selain itu, pijakan kaki atau foot step tak membuat kaki terlalu menekuk saat riding sehingga hambatan aliran darah di kaki tak terlalu besar. Lalu posisi stang yang tak terlalu rendah, membuat bobot badan tak sepenuhnya tertumpu di tangan. Kombinasi jok rendah dan nyaman serta stang yang tak terlalu rendah membuat posisi berkendara lebih nyaman dan mengurangi rasa pegal berlebih.
Lantas bagaimana denga kendalinya? Handling atau kendali R25 ini bisa dibilang joss. Meski tenaga dan bodi besar, handling R25 sangat bersahabat. Gilamotor.com mencoba R25 untuk harian dengan melintasi gang-gang sempit Jakarta. Selain itu, Gilamotor.com juga membawa R25 keliling Jakarta mulai dari kondisi stop and go sampai kondisi jalan raya yang stooooop kemudian go [macet gila], manuvernya cukup lincah dan mudah dikendalikan. Hal itu diakibatkan dari radius putar kecil, sehingga saat meliuk-liuk di celah sempit antara mobil atau di tikungan di gang kecil jadi lebih mudah.
Untuk melintasi jalan perkotaan dan gang sempit, bro en sis bisa seting suspensi belakangnya lebih lembut biar riding makin nyaman. Tapi kalau bro en sis doyan ngebut, tinggal seting suspensinya lebih keras. Supaya saat nikung dengan kecepatan tinggi, bodi tidak limbung.
Kesimpulan akhirnya, R25 menawarkan pengalaman berkendara yang asyik. Paduan performa mesin, posisi berkendara yang nyaman dan handling yang mudah, cukup jadi bukti kalau R25 layak bro en sis miliki. Dan pantas Yamaha memberi tagline R25 dengan a superbike you can ride every day.
Teks: Jayadi | Foto: Roderick