Last Updated on August 4, 2024 by Admin Gilmot
Seolah menjadi kebiasaan, beberapa pengendara kerap menempelkan jari di rem depan motor. Niatnya mungkin untuk berjaga-jaga jika harus tiba-tiba mengerem. Tetapi, kebiasaan ini ternyata baiknya dihindari lho.
Meski niatnya agar cepat bisa menarik tuas rem saat berkendara, tetapi menempelkan jari tangan terus menerus di rem depan ternyata justru bisa berisiko menyebabkan kecelakaan.
Ada beberapa alasan kenapa kebiasaan meletakkan jari di rem depan ini sebaiknya dihindari. Pertama, kebiasaan tersebut akan membuat pengendara jadi tersugesti untuk menarik rem sekencang-kencangnya saat merasa bahaya di jalan. Seperti ketika melihat orang menyeberang atau bahkan saat melihat terjadi kecelakaan di jalan.
Hal tersebut justru bisa membahayakan karena pengendara cenderung mengerem dalam keadaan panik sehingga menarik tuas rem terlalu kuat. Padahal, pengendara baiknya memahami kondisi sekitar sebelum mengerem agar tak terjadi kecelakaan. Risiko pengendara terjungkal juga cukup tinggi karena ban depan bisa selip.
Alasan kedua untuk tidak menempelkan jari tangan pada rem depan adalah akan membuat kampas rem jadi cepat habis. Pasalnya, apabila jari terus menempel pada rem depan maka secara tak sadar pun kampas rem akan terus bekerja.
Alasan ketiga adalah akan membuat piringan cakram atau tromol jadi seperti terbakar atau gosong. Saat jari tangan terus menempel pada rem akan menyebabkan kampas terus menekan cakram sehingga akan menimbulkan panas berlebih.
Rem yang ditekan terus menerus dalam jangka waktu yang lama akan membuat komponen cakram atau tromol belakang sepeda motor akan mengeluarkan bau seperti terbakar karena panas berlebih. Biasanya rem tromol belakang akan berubah warna jadi menguning karena kebiasaan tersebut.
Untuk itu sebaiknya hindari kebiasaan menempelkan jari tangan pada rem depan motor. Terus waspada saat berkendara sebagai gantinya agar tetap bisa menarik tuas rem saat dibutuhkan.