Last Updated on January 22, 2016 by
GILAMOTOR.com – Salah satu pemicu terjadinya pemanasan global adalah polusi kendaraan bermotor.
Dikatakan Mohammad Islah Unit Pendidikan dan Pengkaderan Walhi dalam acara Curhat Otomotif 2016-Menuju Industri Otomotif Indonesia Semakin Hijau yang diselenggarakan oleh Forum Wartawan Otomotif [FORWOT], Kamis 20 Januari 2016 di Jakarta, kendaraan bermotor menyumbang 13% emisi gas rumah kaca skala nasional dan 23% skala global.
Meski diakui bahwa kendaraan sangat berperan penting dalam memacu pertumbuhan ekonomi, namun efek buruk yang ditimbulkan cukup besar. Selain pemanasan global, emisi yang dihasilkan juga berpengaruh buruk bagi kesehatan. Penyakit yang diakaibatkan memang tak dirasakan secara langsung, tapi efek buruk itu akan dirasakan dalam jangka panjang.
Karena itu, Walhi berharap penetapan regulasi emisi harus progresif. Islah mencontohkan penetapan standar emisi gas buang di Indonesia yang masih rendah.
“Sekarang Euro 2 tapi masih ada loh yang Euro -10 [Minus], knalpotnya ngebul, asapnya hitam. Bukan cuma dari angkutan umum tapi dari kendaraan pribadi juga banyak,” papar Islah. “Pemerintah harus melompat dari Euro rendah ke tinggi, dari Euro 2 langsung ke 4 atau ke Euro 5 misalnya. Jangan ke Euro 3,” cetusnya.
Walhi menyadari butuh banyak hal yang harus dilakukan guna mengejar ketertinggalan penetapan standar emisi dan pemerintah harus medukung langkah itu.
Dalam Curhat Otomotif 2016 yang dihadiri oleh jurnalis anggota FORWOT, Islah berharap pemerintah bisa menyediakan transportasi masal yang bagus, aman dan nyaman bagi masyarakat. Agar terjadi peralihan dari kendaraan pribadi ke kendaraan transportasi masal.