Last Updated on September 29, 2024 by Admin Gilmot
Harley-Davidson hingga kini sukses menjadi merek motor cruiser paling populer di dunia. Pabrikan ini berhasil menciptakan pasar kelas atas dengan motornya yang dikenal klasik dan gahar.
Sejarah Harley-Davidson
Harley-Davidson memiliki sejarah panjang hingga mampu bertahan sampai sekarang. Pabrikan asal Amerika Serikat ini memiliki ciri khas mesin dengan kapasitas besar. Harganya yang mahal membuat Harley-Davidson bisa menciptakan tren motor eksklusif yang tetap kokoh berdiri di tengah gempuran perkembangan dunia otomotif.
1. Awal Mula Berdirinya Harley-Davidson
Ada dua orang yang dari awal mula mendirikan Harley-Davidson di Milwaukee, Wisconsin pada 1903. Mereka adalah Bill Harley dan Walter Davidson. Dua orang inilah yang pertama kali mengembangkan sepeda motor dengan mesin satu silinder di sebuah bengkel kecil. Nama Harley-Davidson pun merupakan gabungan nama dari keduanya.
Awalnya, ketika Harley berusia 20 tahun, ia berambisi membuat motor dengan mesin satu silinder 116 cc. Ia kemudian mengajak teman masa kecilnya, Davidson, untuk mewujudkannya. Keduanya kemudian bekerja keras untuk membuat mesin kuat untuk sepeda motor mereka.
Motor pertama mereka berhasil dibuat pada 1904. Meski demikian, mereka baru mendapatkan pembeli pertama dua tahun setelahnya. Di tahun itu pula keduanya kemudian membuat pabrik. Sejak saat itu, mereka terus melakukan berbagai inovasi untuk mengembangkan mesin V-Twinnya.
Mereka membuat proyek pengembangan mesin bernama V-Twin 1000cc pertama pada 1909. Mesin inilah yang kemudian menjadi awal kemunculan V-Twin 45 derajat.
2. Masa Kejayaan Hingga Sempat Oleng
Harley-Davidson pun dengan perlahan menguasai pasar otomotif Amerika Serikat pada 1914. Sebelumnya, pada 1911, merek ini berhasil mengeluarkan produk dengan menggunakan mesin model silinder tunggal.
Uniknya, mesin Harley-Davidson ikut andil dalam kesuksesan berbagai perang AS di masa lalu. Tentara AS memanfaatkan motor Harley-Davidson untuk diletakkan senapan mesin. Langkah ini membuat tentara AS jadi sangat efektif.
90 ribu unit motor Harley-Davidson diproduksi untuk berperan dalam Perang Dunia I dan II. Angka yang sangat fantastis.
Tak ada pesta yang tak usai, pepatah itu mungkin cocok untuk menggambarkan bagaimana akhirnya kejayaan Harley-Davidson sempat goyang juga karena kehadiran motor buatan Inggris, Triumph. Triumph sukses di pasaran hingga mampu kuasai pasar hingga 40 persen.
Selama tujuh tahun Harley-Davidson terus berjuang untuk mengembalikan pamor mereka. Baru pada 1957, Harley-Davidson sukses meluncurkan Harley-Davidson Sportster, yang merupakan motor tercepat mereka pada masa itu. Kehadiran Sportster membantu Harley-Davidson bangkit dari keterpurukannya.
3. Masuk ke Indonesia
Awal mula produk Harley-Davidson ada di Indonesia melalui Importir Umum, artimya unit dipesan langsung dari luar negeri lalu diimpor ke sini. Baru pada 1997, Soetikno Soedardjo dan Bambang Pramono Sungkono mendirikan PT Mabua Harley-Davidson, yang menjadi distributor resmi Harley-Davidson di Indonesia.
Di tahun 2017, muncul PT Dewata Harley-Davidson di Bali yang memiliki dua diler resmi dengan layanan purna jual. Tetapi, keduanya kemudian digabungkan oleh Soetikno Soedardjo di bawah manajemen MRA Group. Presiden Direkturnya adalah Djonnie Rahmat.
PT Mabua Harley-Davidson sukses memasarkan berbagai merek motor Harley-Davidson. Sayangnya, mereka memutuskan untuk berhenti menjadi distributor motor ini sejak 2017. Izinnya pun kemudian diambil alih oleh Anak Elang Harley-Davidson of Jakarta.
Pada 2023, izin pemasaran motor ini kemudian beralih ke PT JLM Auto Indonesia (Indomobil Group). Hingga kini, Harley-Davidson sukses menjadi salah satu motor yang dikenal di Indonesia.