29
4048

Ary Achmad Buchori : Segalanya Demi Si Bontot

Last Updated on September 24, 2014 by

GILAMOTOR.com – Terus berusaha dan jangan pernah putus asa. Itulah prinsip Bro Ary dalam menjalani getirnya kehidupan di dunia ini. Usaha yang keras dan tak pernah menyerah, membawa dirinya menuju ke kehidupan yang lebih baik. Bahkan berkat usaha kerasnya itu mimpinya pun menjadi kenyataan meski harus dilewati dengan penuh keprihatinan.

Sejak lama dia selalu berangan-angan betapa indahnya menunggangi Honda Tiger. Bahkan tak jarang  angannya itu hadir dalam mimpinya yang membuat hasratnya semakin tak tertahan untuk mewujudkannya.
“Sejak pertama melihat Honda Tiger hadir pada tahun 2001 silam, tak sedikitpun tersirat dalam hati untuk membeli motor selain Tiger. Pikiran terus melayang, kapan yah bisa memliki Honda Tiger?” jelasnya.

Berbagai hal positif dia lakukan untuk mewujudkan mimpinya, mulai berdagang makanan hingga menjadi supir penjual parabot rumah tangga. Meski panas dan hujan menghadang, tak menyurutkan semangatnya untuk terus membongkar laci dunia. Dia terus berkeliling menjajakan dangangannya dari satu tempat ke tempat lain.

Dari hasil berjualan dan menjadi supir, ia sisipkan sebagian uang hasil jerih payahnya untuk membeli mimpi-mimpinya. Hingga satu ketika uang yang didapat tak kunjung mencukupi kebutuhan untuk membawa pulang Honda Tiger. Akhirnya dia putuskan untuk mebeli motor yang harganya sesuai dengan kondisi kantongnya.

“Saya sudah ngumpulin uang sejak lama tapi gak cukup juga, akhirnya saya beli aja Yamaha Mio, pikir saya yang penting punya motor dulu, abis Tiger mahal banget,” jelas lelaki bernama lengkap Ary Achmad Buchori.

“Sebenarnya gak suka pake Mio karena badan saya tinggi, jadi aneh naikinnya. Pokoknya Tiger lah yang paling pas,” tambahnya sambil tertawa.

Masih berprofesi sebagai pedagang, ia berpikir kalau terus seperti ini mimpinya akan sulit terwujud. Akhirnya dia putuskan untuk melanjutkan pendidikannya ketingkat yang lebih tinggi.

“Dari uang simpanan yang ada saya buat biaya kuliah biar bisa dapet kerja yang lebih baik, meski akhirnya duit yang terkumpul sering kepakai untuk kebutuhan kuliah, jadi makin lama menggapai mimpinya,” papar pemuda kelahiran Jakarta, 7 Februari 1984 ini.

Seriring berjalannya waktu, keberuntungan pun berpihak padanya. Lelaki kelahiran Jakarta 26 tahun silam ini akhirnya mendapat pekerjaan yang lebih baik di salah satu perusahaan retail di bilangan Jakarta Barat. Meski standar upah yang didapat hanya pas-pasan, namun dia menjalaninya dengan penuh rasa syukur.

“Alhamdulillah saya dapet kerja meski gajinya hanya standar UMR yang terbilang kecil, tapi paling tidak itu membantu saya menuju ke kehidupan yang lebih baik,”

Selang beberapa tahun kemudian tepatnya pada Agustus 2009, Ary diterima bekerja sebagai Medical Representative pada sebuah perusahaan farmasi di bilangan Senen, Jakarta. Dengan ketekunan dan kejujurannya bekerja, kini jabatan sebagai Marketing Supervisor pun disandangnya.

Hal ini pun berimbas pada in come bulanannya. Dengan penghasilan yang lebih baik di tempat kerja barunya, akhirnya dana tabungannya ditambah dengan uang hasil menjual motor Mio nya untuk membeli motor pujaan.

Tak cuma satu, bro Ary bisa membeli dua motor sekaligus. Honda Tiger Revo dan Honda Grand berhasil diboyongnya pada akhir tahun 2009 silam.

“Ini lah hal terindah dalam hidup saya, bahkan momen ini saya abadikan dalam buku harian saya setelah menjalani penantian panjang memiliki Honda Tiger. Kedua motor ini sampe saya beri nama, yang Honda Grand namanya Pesek karena gak punya spatbor depan, jadi kalau hujan nyiprat kemana-mana. Yang Tiger saya namain si Bontot, karena nongolnya belakangan dan sebagai motor impian,” papar lelaki yang juga menjadi guru ngaji di rumahnya dikawasan Pasar Minggu Jakarta-Selatan.

Sebagai pemenang Kuis yang diselenggarakan GilaMotor.com periode Februari 2010, bro Ary punya kesan tersendiri, “Susah banget menangnya, dah sering ikut tapi gak pernah tembus. Dan Alhamdulillah aklhirnya menang. Dapet helm keren gratis. NHK broow..”

“Eh yaa.. Ditunggu kopdar GilaMotor selanjutnya yah..” Pungkas sang Ustad.