Last Updated on August 4, 2024 by Admin Gilmot
GilaMotor.com – Sebuah kesempatan langka ketika bisa berinteraksi dengan Joan Mir, salah satu pebalap gacoan tim Suzuki Ecstar MotoGP. Dalam sebuah ajang Meet & Greet di JM Hotel, Kuta Mandalika, Lombok Tengah, NTB, jelang persiapan balap MotoGP Mandalika.
Waktu itu Joan Mir sempatkan waktu, kendati harus mempersiapkan diri untuk sesi kualifikasi maupun race day, Sabtu-Minggu (19-20/3/2022).
Namun sayangnya, Alex Rins, rekan se-tim Joan Mir tidak bisa hadir saat itu, karena kondisi fisiknya sedang kurang fit.
Sosok Joan Mir tergolong menyenangkan untuk diajak berkomunikasi. Joan Mir ramah bercerita dalam sesi diskusi yang ditujukan kepadanya, seraya sesekali melempar senyum kepada peserta meet & greet.
“Saya senang sekali datang ke Indonesia. Kemarin juga saya senang bisa ikut parade motor di Jakarta. Bertemu Presiden Republik Indonesia. Di Spanyol saya tidak bisa bertemu Presiden,” akunya.
Joan Mir sewaktu kegiatan parade MotoGP di Jakarta menggunakan Suzuki Gixxer SF250. Padahal sejumlah pebalap MotoGP lain peserta parade, menggunakan moge di atas 250cc.
Kendati begitu, Joan Mir mengaku senang mengendarai Gixxer SF250. Bahkan dia malah balik bertanya kepada peserta meet & greet. “Kalau ditanya mengapa saya kendarai Gixxer SF250, saya akan kembali bertanya memangnya kenapa dengan Gixxer SF250?,” tukas Mir.
Menurut Mir lagi, tak ada masalah dengan motor Gixxer SF250. “Itu motor bagus. Handlingnya mudah dan riding posisinya nyaman. Saya sangat senang berkonvoi mengendarai Gixxer SF250,” jelas Mir yang juga mengatakan suatu saat akan kembali ke Indonesia, sekadar untuk liburan bersama keluarganya.
Sementara Sales & Marketing 2W Dept. Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Teuku Agha Alravy, dalam sebuah kesempatan berbeda mengatakan, dari sisi bisnis memanfaatkan parade MotoGP merupakan peluang bagus.
“Menunjukkan kalau motor Gixxer SF250 tak kalah keren dan tangguh, dibanding motor peserta parade lainnya. Gixxer SF250 memang sedang kami genjot agar dapat kian diterima pasar,” kata Agha.
Sedangkan dari sisi teknis, lanjut Agha, acara semacam parade MotoGP di Jakarta bukanlah kegiatan yang butuh performa layaknya balapan. Itu merupakan kegiatan bermotor santai, apalagi sambil menyapa para fans dan masyarakat.