Last Updated on October 19, 2017 by Bang Gilmot
GilaMotor.com – Istilah gapping dan indexing busi mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Namun ngga berlaku bagi para pelaku dunia balap ataupun modifikasi mesin yang berkiblat pada performa. Pasalnya gapping dan indexing ngga hanya sekedar istilah bagi mereka, namun merupakan sebuah teknik untuk mengejar performa tunggangannya.
Buat Gilmoters yang belum tahu apa itu gapping dan indexing busi, Bang Gilmot mau sedikit mengulas kedua istilah tersebut nih. Perhatikan baik-baik ya.
Gapping adalah penyetelan celah busi yang dilakukan apabila mesin sudah dimodifikasi, khususnya telah merubah perbandingan kompresi menjadi lebih tinggi. Karena daya hantar listrik yang dibutuhkan harus sesuai dengan ukuran gap. Semakin besar gap maka semakin banyak listrik yang dibutuhkan untuk mengalirkannya.
Dan yang jadi pertanyaan, apakah hal tersebut benar?
“Banyak yang berasusmsi bahwa saat ingin memasang busi baru harus dilakukan penyetelan celah busi. Padahal hal ini tidaklah benar, karena busi yang dikeluarkan oleh pabrik adalah busi yang memiliki standard gap sendiri,” ungkap Diko Oktaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia.
Sementara indexing adalah cara mekanik yang dilakukan untuk memperkuat pengapian dengan cara menambahkan washer. Yang tentunya dengan berbagai variasi ketebalan yang ditempatkan pada bahu busi atau dudukan busi yang dikencangkan.
Nah celah tersebut diarahkan sesuai dengan keinginan, namun sebagian besar mesin modifikasi mengarahkan celah busi ke bagian katup yang terbuka. Kombinasi ini diklaim dapat menghasilkan tenaga yang besar jika diarahkan langsung ke katup exhaust.
“Untuk mesin dengan tenaga 500 hp dapat meningkatkan hingga mencapai 5 hp. Semua itu tidak akan terwujud jika tidak dilakukan di dyno test sebab perlu diadakan percobaan yang berkelanjutan,” tutup Diko. (Okz)