0
1297

Antara Vespa dan Seni di Bazaar Art Jakarta

Last Updated on July 29, 2012 by

GILAMOTOR.com, Jakarta. – Vespa hadir dalam pameran seni rupa terbesar di Indonesia “Bazaar Art 2012,” di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta.

Vespa menjelaskan, kehadirannya di Bazaar Art adalah sebuah kesempatan untuk mengekspresikan kenangan tak terlupakan yang membangkitkan pengalaman unik, penuh gaya dan keindahan.

“Vespa dan seni adalah dua hal yang tak terpisahkan sejak Vespa diciptakan. Kami bangga Vespa dapat berpartisipasi dalam Bazaar Art Jakarta 2012 yang telah terbukti menjadi sebuah pameran seni rupa luar biasa di negeri ini.” Kata Managing Director PT Piaggio Indonesia, Sergio Mosca.

Selama pameran Bazaar Art Jakarta 26-29 Juli 2012, Vespa akan menghadirkan dua Vespa LX 125 dan tiga aksesori Vespa (top box) yang telah diubah menjadi sebuah karya seni oleh lima seniman Indonesia yaitu Darbotz, Uji Handoko, Arkiv Vilmansa, Reza Asung, dan Budi Nugroho.

Dengan judul “Splatter”, Darbotz menciptakan desain Vespa LX 125 yang terinspirasi dari lalulintas Jakarta yang penuh dengan sepeda motor dan mobil beserta debu dan kotorannya. Namun dari sudut pandangnya, debu dan kotoran tersebut dapat menjadi sesuatu yang sangat bernilai estetis.

Sementara Uji Handoko datang dengan judul “After Wage and Bayang”. Uji Handoko melihat Vespa LX 125 sebagai sebuah perwakilan identitas dan pencapaian penggunanya melalui nilai wibawa dari Vespa.

Di sisi lain untuk kategori aksesoris, Arkiv Vilmansa mengusung judul “Gradient Possessed”. Arkiv mengaplikasikan eksplorasi signifikan yang mudah terlihat pada aksesori Vespa dengan konsep gradien warna. Setiap pergantian warna masih dalam corak yang sama, yang diibaratkan Arkiv sebagai harapannya untuk memeriksa dan menggali kompleksitas emosional personal yang mewakili penggunanya.

Budi Nugroho hadir dengan judul “Daily Ride”, Budi menggunakan model sayap Superman di dalam aksesori Vespa untuk mewakili konsep desainnya yaitu ‘ketika Superman membuat kesalahan’.

Sementara Reza Asung mengusung judul “Nor Bristle Fur White Coat”, Reza sebenarnya tidak pernah mengaplikasikan filosofi atau metafora tertentu dalam karyanya. Dengan karakter kuat yang sudah terlihat pada aksesori Vespa, Reza mengaplikasikan teknik kolase untuk memperkuat nilai fungsionalnya.

Kedua Vespa LX 125 dan ketiga aksesori Vespa yang didesain oleh para seniman tersebut akan dihadirkan pada malam Art Vespa Charity Auction pada 28 Juli 2012 kemarin. Dana dari hasil pelelangan akan didonasikan kepada Yayasan Seni Rupa Indonesia.