Ajil Maulana atau yang biasa dipanggil ajil ini, adalah salah satu pemenang kuis GilaMotor Edisi Mei 2010 yang mendapatkan sebuah Helm keren dari NHK dan pelumas dari Evalube.
Pemuda yang kini bekerja di salah satu perusahaan travel sambil menuntut ilmu dibangku kuliah, tak terlalu menghiraukan tentang pandangan masyarakat banyak yang mengatakan bahwa bikers itu urakan, kalau di jalan raya suka sembarangan dan semaunya.
Menurut pemuda kelahiran Brebes 20 tahun silam ini, sesungguhnya semua berpulang kepada diri bikers itu sendiri. Jika memang mereka sadar akan keselamatan berkendara dan saling toleransi antar sesama pengguna jalan raya, kesemrautan dan pandangan miring pada bikers pasti akan terkikis juga.
“Memang saya sendiri suka ngebut di jalan raya, tapi disesuikan dengan kondisi dan situasi jalan. Yang terpenting adalah mematuhi peraturan lalu lintas dan saling menghargai sesama pengguna jalan,†jelas Ajil.
“Semua kembali kepada pribadi masing masing. Yang terpenting memulai dari diri sendiri aja dulu, biarin aja yang lain bawa motornya suka sembarangan yang penting saya enggak dan menjadi bikers yang baik. Banyak kok bikers dan komunitas yang perduli banget dan sering mengkampanyekan masalah safety riding, jadi tak semua bikers itu urakan dan sembarangan,†tambah pemuda yang berdomisili dikawasan Menteng, Jakarta  Pusat ini.
Pemuda yang mengharapkan GilaMotor.com lebih banyak lagi mengulas tentang liputan touring dan komunitas motor ini, memandang keselamatan di jalan raya merupakan hal terpenting. Karena itu, dirinya selalu menganggap bahwa bikers merupakan obyek utama serangan mahluk menakutkan di jalan raya yakni kecelakaan.
Dirinya beranggapan bahwa petensi kecelakaan bisa datang kapan saja dan dimana saja. Tinggal kita sebagai bikers berusaha keras untuk menghindari terjadinya hal bisa merugikan diri sendiri dan pengguna jalan lain.
Ajil Maulana atau yang biasa dipanggil ajil ini, adalah salah satu pemenang kuis GilaMotor Edisi Mei 2010 yang mendapatkan sebuah Helm keren dari NHK dan pelumas dari Evalube.
Pemuda yang kini bekerja di salah satu perusahaan travel sambil menuntut ilmu dibangku kuliah, tak terlalu menghiraukan tentang pandangan masyarakat banyak yang mengatakan bahwa bikers itu urakan, kalau di jalan raya suka sembarangan dan semaunya.
Menurut pemuda kelahiran Brebes 20 tahun silam ini, sesungguhnya semua berpulang kepada diri bikers itu sendiri. Jika memang mereka sadar akan keselamatan berkendara dan saling toleransi antar sesama pengguna jalan raya, kesemrautan dan pandangan miring pada bikers pasti akan terkikis juga.
“Memang saya sendiri suka ngebut di jalan raya, tapi disesuikan dengan kondisi dan situasi jalan. Yang terpenting adalah mematuhi peraturan lalu lintas dan saling menghargai sesama pengguna jalan,†jelas Ajil.
“Semua kembali kepada pribadi masing masing. Yang terpenting memulai dari diri sendiri aja dulu, biarin aja yang lain bawa motornya suka sembarangan yang penting saya enggak dan menjadi bikers yang baik. Banyak kok bikers dan komunitas yang perduli banget dan sering mengkampanyekan masalah safety riding, jadi tak semua bikers itu urakan dan sembarangan,†tambah pemuda yang berdomisili dikawasan Menteng, Jakarta  Pusat ini.
Pemuda yang mengharapkan GilaMotor.com lebih banyak lagi mengulas tentang liputan touring dan komunitas motor ini, memandang keselamatan di jalan raya merupakan hal terpenting. Karena itu, dirinya selalu menganggap bahwa bikers merupakan obyek utama serangan mahluk menakutkan di jalan raya yakni kecelakaan.
Dirinya beranggapan bahwa petensi kecelakaan bisa datang kapan saja dan dimana saja. Tinggal kita sebagai bikers berusaha keras untuk menghindari terjadinya hal bisa merugikan diri sendiri dan pengguna jalan lain.