Last Updated on February 22, 2011 by
GILAMOTOR.com. – Jangan ngaku hebat dulu bro, kalo belum bisa meniru semangat, gaya berkendara dan nyali anak kecil ini. Kendati baru akan memasuki usia ke 8 pada 26 April mendatang, putera Sulawesi Selatan ini mampu bersaing dengan pebalap muda yang usianya jauh diatas dia. Keren kan?
Namanya Agung Didu. Ya, anak dari mantan pebalap era 90-an, Fachrul Didu ini, sudah memiliki talenta menjadi seorang pebalap professional sejak usianya masih 3 tahun.
Menurut sang bunda, setiap berada diatas motor atau bahkan sepeda, tangannya selalu memutar tuas gas layaknya seorang yang sedang ngebut. Dari situ, orang tuanya mulai rajin memperkenalkan si pebalap kecil ini pada dunia motor. Dan sejak sebulan terakhir, Agung mulai intens latihan balap bersama sang ayah.
“Setiap hari dia selalu latihan balap di sirkuit Atahkae Sengkang. Itu keinginan dia sendiri bukan paksaan dari kami sebagai orang tuanya. Bakan dia mengancam tidak mau sekolah kalau tidak diizinkan latihan. Syukurnya dia rajin sekolah dan rajin latihan,†jelas Hj. Andika, bunda pebalap cilik ini.
“Setiap pulang sekolah dia selalu berlari sambil teriak, ‘Agung mau latihan.!’,†tambah Hj. Andika.
Sebenarnya terbesit rasa khawatir dalam hati orang tua pebalap cilik ini. Namun, kata sang ayah, karena tekad dan kemauan si kecil yang kuat, dengan segala pertimbangan Agung mendapat lampu hujau dari sang ayah.
“Saya sudah katakan kalau balapan itu banyak resikonya seperti terjatuh atau tabrakan. Tapi dia tetap kekeuh ingin menjadi pebalap. Akhirnya dengan segala pertimbangan, saya izinkan dia untuk membalap dengan syarat dia harus rajin sekolah. Syukurnya, komintmen itu dijalankannya,†terang mantan pebalap era 90-an dengan motor RX-King ini.
Kendati berhadapan dengan para pebalap yang jelas jauh lebih tua dan lebih berpengalaman, tak sedikitpun terbersit perasaan takut atau minder di diri Agung. Dengan tubuh kecilnya, Angung melahap lintasan sirkuit Trans Studio saat gelaran Yamaha Cup Race 2011, 19-20 Februari kemarin.
“Enggak takut jatuh. Jatuh sudah biasa,†terang pebalap kelas 2 Sekolah Dasar ini ketika ditanya apakah tidak takut jatuh.
Kendati secara postur belum mendukung dirinya untuk melakukan cornering. Namun berkat latihan dan mental yang kuat, agung mampu melakukan dengan baik bahkan dalam kecepatan yang cukup tinggi sekalipun. Sementara saat start, sang ayah memegang bagian buritan motor agar motor bisa berdiri karena kaki Agung belum sampai ke tanah saat diatas motor.
“Saat balapan sebenarnya dia start di baris tengah, tapi karena tidak bisa berdiri sendiri dan motor harus dipegangin, saya minta ke panitia dia start di baris belakang agar saya yang memegang motornya dan saya tidak ditabrak pebalap lain,†tambah Fachrul.
Dalam balapan di Yamaha Cup Race seri I ini, merupakan debut perdana Agung di dunia balap resmi. Menurut sang ayah, ajang ini hanya untuk memupuk jiwa dan mental anak nya.
“Saya tidak memberi target dia harus menang atau apa. Target saya hanya untuk memupuk jiwa dan mental dia sebagi laki-laki dan belajar memegang komitmen yang telah dia katakana,†kata Fachrul.
“Babak kualifikasi dia terjatuh dan mau nangis, tapi saya bilang kamu harus bisa menyelesaikan balapan dan ingat janji kamu. Akhirnya dia bangun lagi dan melanjutkan balapan,†tambahnya.
Menurut pihak Yamaha, dengan hadirnya Agung Didu di ajang Yamaha Cup Race 2011, Agung menjadi pebalap termuda sepanjang sejarah balap motor di Indonesia. Bahkan Doni Tata Pradipta baru memulai debutnya di dunia balap pada usia 9 tahun.
Well, maju terus Gung..!!
Penulis/Foto : Jay